6. Bendera perang

15.3K 1.7K 208
                                    

Pagi itu, Haechan yang baru bangun ingin merasakan udara dingin pagi hari. Tetapi tatapannya memicing dan indra pembaunya merasa aneh ketika mencium sesuatu yang tidak lazim di kamarnya, Haechan tak pernah membuang sampah sembarangan. Ketika Haechan membuka pintu balkon kamarnya, Haechan terkejut melihat balkonnya penuh dengan kerikil dan beberapa bangkai tikus,

"Kak Derry! hiks," Haechan berlari keluar kamarnya menuju ke kamar Hendery dengan mata yang sudah basah karena menangis, langsung menubruk tubuh Hendery yang masih terbaring diatas kasur. 

"Aduh! apasih mbrot?" protes Hendery, namun mendengar isakan sang adik membuat Hendery kaget, dia menatap Haechan yang masih memeluknya erat, jarang sekali Haechan menangis. 

"Kenapa dek? mimpi buruk? kenapa??" tanya Hendery, dia menatap Haechan yang masih menangis di pelukannya. 

"B-balkon kamar adek...hiks...takut..salah adek apa kak?" Haechan kembali menenggelamkan kepalanya di dada bidang Hendery. Mendengar jawaban sang adik lantas membuat Hendery bangkit dari rebahannya dan pergi ke kamar Haechan. 

Sama dengan Haechan, Hendery kaget ketika melihat apa yang ada di balkon kamar adiknya.

"Bangsat," umpat Hendery setelah itu dia pergi ke bawah untuk mencari alat kebersihan, sedangkan Haechan masih mengurung diri di kamar Hendery. Tidak mau keluar, 

 Tidak mau keluar, 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mark langsung mengendarai sepeda pink milik Sungchan begitu membaca balasan Haechan, tidak ada adab memang yang memperlakukan Haechan seperti ini. Tidak lucu sama sekali. 

Begitu sampai disana, Mark menaruh sepedanya asal dihalaman rumah Haechan dan langsung menuju ke kamar Haechan,

"Mana Haechan?" tanya Mark ketika hanya menemukan Hendery disana, 

"Kamar gue, dia masih ga mau keluar kamar," jawab Hendery. 

Mark berjalan menuju ke kamar Hendery, dan dijumpainya buntalan selimut besar diatas kasur. Mark berjalan mendekat dan berakhir duduk disebelah Haechan,

"Adek gamau keluar abanggg, sarapannya bawa kesini aja," ucap Haechan dari dalam selimut, 

Mark terkekeh, ia kemudian menarik selimut Haechan,

GEMES (MARKHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang