Pagi ini Haechan sudah merengek menarik-narik tangan Mark dari kasur agar cepat bangun dan mengantarkannya ke pasar,
"Akakkkk ayoooo." Haechan masih tidak mau menyerah, sebelum Mark berangkat kerja setidaknya dia harus diantar ke pasar dulu."Duhh dek iya iya bentar kakak sampe belom cuci muka sama gosok gigi ini loh." ucap Mark, ia terpaksa saja keluar rumah hanya dengan menggunakan kaos tanpa lengan dilapis jaket dan celana tidur motif spiderman miliknya.
Berbekal helm dan dompet mereka akhirnya berangkat menuju ke pasar jam enam pagi itu menggunakan motor, Haechan tidak minta ditemani dan hanya ingin Mark menunggu saja sambil memakan cakwe yang dia beli di depan pasar.
"Akak!" ketika Haechan kembali Mark mengernyit heran kenapa hanya membawa satu kresek kecil, biasanya kalau ke pasar minimal Haechan membawa lima kresek.
"Tumben belinya dik-"
"Adek beli kura-kura, namanya gajah." Haechan mengangkat kresek di tangannya tinggi sebatas bahu agar Mark bisa melihatnya juga. Tertulis dengan jelas di plastik berisi kura-kura kecil itu, gajah.Mark menggelengkan kepala, "Yuk pulang, Echan harus buat nasi gorenggg." ajak Haechan yang langsung naik ke atas motor.
Ketika sampai dirumah, Mark baru sadar kalau ada kendaraan mertuanya terparkir di depan rumah.
"Pantes si adek ngajak ke pasar ga bawa Lion." gumam Mark begitu turun dari motornya. Setelah itu Mark langsung bersiap untuk pergi bekerja, Ten yang membantu Haechan memasak pagi ini."Oiya besok Mama sama Papa mau pergi ke nikahan sepupu jauh jadi gabisa di titipin Lion dulu." ucap Ten.
"Jauh nda Ma?" tanya Haechan sembari mengunyah nasi gorengnya,
"Lumayan sih, kesana butuh empat jam." jawab Ten"Jangan lupa belikan Echan oleh oleh!"
"Ck kamu ini pergi cuma ke kota sebelah aja minta oleh-oleh, udah kayak ke luar provinsi aja." ucap Ten.
"Pokoknya oleh-oleh." Haechan menjawab dengan nada riang, ia sesekali menyuapi Lion dengan bubur bayi, anak kecil itu duduk di kursi bayi dengan satu mainan karet yang dimainkannya.Ten sendiri kemari untuk memeriksa keadaan anaknya, meskipun Haechan sudah menikah tentu saja ketakutan itu masih ada mengingat Haechan mengalami syndrom peterpan dan masih buta arah.
"Yaudah abis ini Mama pulang ya, Papa udah balik dari urusan katanya." ucap Ten yang dibalas anggukan oleh Mark dan Haechan.
"Hati-hati ya Ma, bilang ke Papa gausah ngebut." pesan Mark."Santai, kalo yang nyetir Mama baru ngebut." jawab Ten, tentu saja hanya omong kosong, Haechan saja masih ingat bagaimana lamanya sang Mama saat naik motor.
Setelah kepulangan Ten, Mark pamit untuk pergi bekerja dan berakhirlah Haechan dirumah bersama dengan Lion. Biasanya jam segini Lion habis makan langsung mengantuk, anak itu bahkan bisa tidur di tengah kegiatannya bermain.
"Nah gajah disini ya...gaboleh nakal." Haechan meletakkan si gajah di dalam sebuah aquarium tanpa air dan dihiasi pasir dan tanaman buatan, Haechan sudah berencana untuk membeli kura-kura memang, setelah kehilangan kura-kuranya akhirnya Haechan membelinya lagi. Aquarium bahkan sudah di modif layaknya rawa-rawa.
"Nah abis ini gajah kenalan sama gopi yaaa." ucap Haechan.
"Ya ya ya!" Haechan menoleh menatap Lion yang menatapnya dengan mata berbinar kesukaan Haechan, dengan gemas Haechan langsung menghampiri Lion dan mencubiti pelan pipi sang anak.
"Hihhhh anak Yayah gemessss gemesss." Haechan bahkan sampai menciumi seluruh permukaan wajah Lion hingga membuat anak itu frustasi dan hampir menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMES (MARKHYUCK)
FanfictionTadinya Mark cuman mau beli paku di toko bangunan, tapi malah nemuin bocil kesasar.