28. Ke rumah

7.5K 959 83
                                    

"Akakkk!!!!" Haechan berlari ke arah Mark ketika dia turun dari mobil, sudah dua hari Haechan tak bertemu dengan Mark karena dia pergi liburan bersama dengan keluarganya ke luar kota. Mark memang sengaja menunggu di depan rumah Haechan, kalau kata Jeno sama Sungchan sih bucinnya sudah mendarah daging. 

Mark memeluk Haechan dengan erat, melampiaskan rasa rindunya selama dua hari. DUA HARI. 

"Liat, mereka udah kayak pisah setaun aja." ucap Johnny melihat kebucinan anak dan calon menantunya.

"Lebay amat lo ah, dua hari doang." balas Hend ery yang turun dengan tangan penuh oleh-oleh, 

"Biarin ih, kakak sirik aja." nyinyir Haechan. 

"Bantuin bawa barangnya adek Mark." ucap Ten. 

"Siap Ma!" Mark melepas pelukan Haechan kemudian pergi membantu Johnny dan Ten menurunkan barang, mereka liburan ke Malang. 

Haechan masuk ke dalam rumah untuk menyiapkan makanan ringan, gorengan, dan minuman untuk mereka cemil sebelum makan siang. 

"Oh iya, kakak pulang dulu ya disuruh sama Mama beli barang. Nanti balik lagi." Mark berjalan menghampiri Haechan yang menyiapkan gorengan di piring, 

"Ati-ati ya akak, jangan ngebut." ucap Haechan. 

"Iya dek, bentar ya." Mark sempatnya mengecup pipi Haechan sebelum pergi, tak lupa pamit ke Ten lebih dulu.

Haechan membawa piring berisi gorengan ke ruang santai setelah selesai membuat es jeruk juga. 

"Mama, Echan mau beli pop ice boleh ya Ma??" tanya Haechan.

"Ini udah ada marjan jeruk kenapa mau beli pop ice sih dek." balas Ten sambil mencomot tahu isi, 

"Maunya pop ice Ma...rasa alpukatttttt.." rengek Haechan. 

"Adeuh, adeuh...yaudah beli nih lima rebu cukup kan? sekalian anterin nih oleh-oleh buat Pak Yixing, tuh." Ten memberikan selembar uang lima ribuan pada Haechan. 

"Kurang la Ma, masa lima rebu doang." ucap Haechan memelas,

"Loh pop ice kan dua rebu." tanya Ten,

"Ih jajannya belommm." protes sang anak. 

"Ck ngutang aja dulu, bilang Mama yang bayar nanti." ucap Ten yang mengundang senyuman lebar dari Haechan. 

"Punya Pak Icing yang tas biru ya Ma?" tanya Haechan.

"Iyaaa." setelah itu Haechan membawa tas berisi apel dan juga snack yang mereka beli dari Malang dan pergi ke rumah Pak Icing menggunakan sepedanya. 


Tak lama setelah kepergian Haechan, Mark kembali ke rumah Haechan, namun dia tak sendiri melainkan bersama dengan Taeyong, Jaehyun, Jeno dan Sungchan. 

"Loh..loh..rame banget baleknya.." Ten yang tadinya sudah gelendotan diatas sofa dengan pose yang sangat estetik langsung mendudukkan dirinya dan merapikan rambutnya yang setengah berantakan. 

Jaehyun hanya bisa menertawakan kelakuan teman SMA-nya itu, iya, Jaehyun dan Ten dulu memang teman semasa SMA walaupun tidak terlalu dekat dalam waktu yang lama. Mark sendiri juga terlihat mengganti bajunya, memakai baju yang lebih rapi dan lumayan formal.

"Loh Echannya mana?" tanya Taeyong.

"Beli pop es ke warung Pak Icing." jawab Johnny. 

"Duduk dulu sini, sekalian abisin oleh-oleh. Baru tadi mau dianterin sama Dery." Ten menarik tangan Taeyong agar duduk disampingnya, 

"Anu gini Ma, Pa. Mark kesini sama keluarga mau lamar Haechan." Mark berucap dengan wajah yang tegangnya sudah menyamai batu, sampai kaku. 

"Muka lo tegang banget anjir." Hendery yang baru kembali dari kamar untuk mandi dan berganti baju langsung menertawakan Mark, membuat Mark kesal dan hampir melempar bantal sofa pada Hendery namun ditahannya. Calon sodara ipar.

GEMES (MARKHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang