32. Kakak nikah

7.7K 855 9
                                    

Ini cerita waktu Hendery sama Dejun nikah, mereka sudah siap dengan segala keperluan pernikahan. Dejun dan Hendery sudah berada di depan panggung tempat resepsi setelah mereka mengucap janji suci. 

Haechan bertepuk tangan heboh ketika Hendery dan Dejun berpose di panggung untuk difoto, Mark yang melihat Haechan hanya bisa tertawa dan menggelengkan kepala. 

Gemes banget asli!

"Kakak! ayo foto bareng-bareng." Haechan menarik tangan Mark ke panggung, bersamaan dengan Johnny dan Ten. 

"Eh, gantian dek fotonya. Kakak nanti sama-" Mark merasa tidak enak karena ini sesi foto untuk keluarga mempelai, namun Haechan menatapnya dengan wajah yang dibuat sok-sok galak. 

"Ish! kakak ikuttttt. Titik!" Haechan mengeratkan pelukannya pada lengan Mark, 

Johnny dan Ten yang melihat itu hanya menggelengkan kepala. 

Selesai sesi berfoto, Haechan kembali pada meja dan duduk menikmati dessert. Acara ini dilakukan outdoor, dihias sedemikian rupa dengan nuansa putih. 

"Mark!" suara Hendery mengalihkan pandangan Mark dan Haechan,

"Gue pinjem Mark nya dulu ye." ucap Hendery. 

Haechan yang tengah memakan cupcake menatap Hendery lalu menganggukkan kepala, 

"No lama-lama ya tapi, nantik Echan sendirian." pesan Haechan.

"Elah, kek Mark gue bawa nikah aja. Iye iye." setelah itu Mark berdiri, mengecup bibir Haechan sekilas lalu menyusul Hendery. Berkumpul bersama dengan teman-temannya. 

Haechan masih menikmati cupcake ditangannya dengan pandangan yang mengedar menatap keseluruh tamu, 

"Nanti kalo Echan nikah rame juga gak ya?" gumam Haechan.

Atensi Haechan terpaku pada seekor anjing puddle yang terlihat berlari kesana kemari entah dimana pemiliknya,   membuat Haechan berdiri kemudian anjing itu menghampiri Haechan. 

"Ugiieee.." Haechan mengulurkan tangannya, bersiap untuk menggendong anjing itu. Anjing puddle berwarna coklat itu langsung masuk ke dalam gendongan Haechan dengan mudah. 

"Ugie sama siapa?? kok nggak ada yang punya? mau sama Echan aja nda?" Haechan mengusap kepala anjing coklat itu dengan sayang. Kalau sudah bertemu yang gemes langsung diembat, dasar Haechan. Mana langsung dikasih nama panggilan sendiri, padahal bukan peliharaannya. 

Ketika Haaechan hendak duduk untuk ikut membagi makanannya dengan anjing dipelukannya ini, anjing itu malah lepas, berlari menjauhi Haechan sembari menggonggong kecil. 

"Ugieee!" Haechan berlari mengikuti anjing pudel yang sangat lincah itu, berlari disela-sela kaki para tamu undangan yang berdiri. 

"Ih Ugiee! jangan lari-lari nanti keinjek!" seru Haechan yang pastinya tidak di dengarkan oleh anjing kecil itu. Terjadilah kejar-kejaran antara Haechan dan anjing pudel yang Haechan panggil Ugi itu.

Beberapa orang sampai kaget ketika Haechan tak sengaja menabrak orang, 

"Maaf ya! Ugi nya lari-lari!" Haechan masih berusaha mengejar Ugi, bahkan entah sudah berapa kali dia mengelilingi panggung penampilan accoustic, sebelum akhirnya dia berlari menjauh menuju ke area kolam. 

"Ugi! berhenti!" Haechan berteriak, fokusnya hanya pada anjing kecil itu saja hingga tidak sadar kalau tali sepatu conversenya terbuka hingga-

Byur!

Ya, Haechan tercebur ke kolam setinggi dua meter itu. Beruntung Haechan tak tenggelam, kakinya masih bisa mencapai lantai dasar meskipun harus berjinjit. Anjing pudel coklat itu terlihat melihat Haechan dengan lidah terjulur dan berjalan mondar-mandir dihadapan Haechan.

GEMES (MARKHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang