"Ternyata tawurannya belum selesai juga."
Seorang gadis yang berada di balik pohon besar berbisik, dia menyaksikan dengan gelisah orang-orang yang saling bertarung dengan brutal di bawah guyuran hujan. Mata gadis itu berkeliling beberapa kali, mencari-cari keberadaan Hanagaki Takemichi di kerumunan. Dengan lega, sudut-sudut bibirnya terangkat sedikit.
'Sebenarnya aku penasaran dengan bentuk Draken yang sedang sekarat, tapi ya sudahlah... yang penting alurnya tidak oleng sebab keberadaanku di dunia ini.'
"Keren juga..." gumamnya tanpa sadar saat melihat Baji menghajar lawannya dengan teknik beladiri miliknya.
Pandangan (Name) kemudian beralih mencari keberadaan Mikey, pemuda itu terlihat sedang beradu tinju dengan sosok tinggi yang rambut jametnya sudah rusak akibat hujan.
Tiba-tiba gadis itu teringat salah satu temannya di dunia nyata yang sangat bucin dengan karakter villain itu, padahal kalau dilihat-lihat si Hanma ini gak ada bagus-bagusnya sama sekali.
(Name) mencoba berpikir positif, mungkin saja si kawan punya sindrom pencinta antagonis.
Sepuluh menit dirinya menunggu, sisa-sisa anggota Geng Moebius akhirnya tumbang. Dari kejauhan dilihatnya Mitsuya yang terduduk lelah, berbanding terbalik dengan Mikey yang masih by one melawan Hanma yang tampaknya juga tak tumbang-tumbang.
Seorang pria berpostur kekar mendekati mereka sementara sirine polisi menggema, membuat semua berandalan bergegas pergi dengan panik. Setelah mengatakan omong kosong, Hanma Shuji langsung cabut bersama rekannya itu.
(Name) yang melihat Touman mulai berbondong-bondong menuju kendaraan mereka―memutuskan keluar untuk menghampiri Baji yang terlibat pembicaraan dengan Chifuyu. Sebenarnya dia ingin menemui Mitsuya, sayangnya pemuda itu sudah terlebih dahulu pergi bareng Peh ke rumah sakit.
"Baji."
Panggilannya membuat dua cowok yang terlihat sedang berdebat itu menoleh, maniknya menangkap ekspresi terkejut yang dilemparkan pemuda bersurai undercut.
"Kau-"
"Kenapa kau bisa ada disini, (Name)? Dimana Kazutora?"
Pertanyaan Baji memutus ucapan Chifuyu yang kini terdiam memperhatikan mereka. Menilai dari perkataannya dan juga reaksi Chifuyu, pasti wakilnya ini sudah menceritakan perihal dirinya yang menangkap pertemuan mereka berdua dengan anggota geng Valhalla.
Gadis itu menggaruk pipinya kikuk, "Yah... tadi ada sedikit masalah, jadi aku pergi sendiri."
"Apa orang itu macam-macam denganmu?" tanyanya lagi.
"Dia tidak melakukan apapun."
"Begitu. Jadi, apa kau kesini karena ingin ikut ke rumah sakit?" tanya Baji lagi yang langsung tepat sasaran. Gadis itu mengangguk, sementara suara Chifuyu yang sempat terdiam menyita kembali perhatian mereka.
"Tunggu Baji-san! Percakapan kita belum selesai!"
Baji menyalakan mesin motornya dan berkata singkat, "Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi."
"Baji-san!"
(Name) menutup telinganya dengan tangan alih-alih menatap Chifuyu Matsuno yang memberi pandangan kekecewaan. Entahlah, mungkin karena dia tipe softboy, membuatnya sangat kasihan.
'Kalau gak salah Chifuyu juga punya banyak fans karena wajahnya yang good looking. Sayangnya dia lama banget debut perdananya, sekalinya ngomong malah waktu dibikin babak-belur sama Baji. Ciri-ciri sedboi sih ini mah.'
"Katamu Draken akan baik-baik saja, 'kan?"
Pertanyaan pemuda yang teredam kebisingan mengalihkan atensi (Name), gadis itu sesaat terdiam sebelum akhirnya berteriak agar suaranya terdengar, "Ya, percayalah padaku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐊𝐇𝐓𝐈 ☘ tokyo revengers ✓
Fanfiction❛ seorang gadis masuk ke dunia tokyo revengers?! tapi 'kan dia punya prinsip 'stay halal sistah' ―terus gimana dong? ❜ ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ 𝐓𝐨𝐤𝐲𝐨 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐬 © 𝐊𝐞𝐧 𝐖𝐚𝐤𝐮𝐢