𝐗𝐕 - 𝐌𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐏𝐞𝐥𝐚𝐧𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧

7.2K 1.6K 359
                                    

Tidak ada yang kebetulan di dunia ini.

Dalam mimpi ketika ingatanku kembali, di dunia tempatku terjebak sebagai penghuni baru―aku menyadarinya.

Itu adalah petunjuk yang bisa membawaku kembali ke duniaku.

Tapi... benarkah?

 

+

[Normal]

Baji Keisuke mengernyit melihat gadis yang bersamanya malah terdiam melamun setelah mereka sampai di parkiran Kuil Musashi, "Hei, kau mendengarkanku tidak sih?"

Gadis itu masih bergeming memandang tanah membuat Keisuke mengerang, "(Name)!"

Yang di panggil akhirnya menoleh, mengerjabkan matanya bingung. Baji menghela napas, "Kau mau terus di sini? Acara pelantikan sudah dimulai. Kau bilang ingin melihatnya."

(Name) menggaruk pipinya dengan senyuman kaku, "O-oke, ayo pergi."

Mereka berdua berjalan beriringan memasuki kawasan kuil dimana anggota Geng Touman sedang berkumpul. Ketika mereka sampai dibagian belakang, pemandangan pertama yang mereka lihat adalah Takemichi yang sedang meninju wajah wangy Kisaki.

Baji tergelak, "Lagi-lagi yang kau ucapkan terjadi!"

"Sudah kubilang, 'kan?"

Pemuda itu menyeringai, tanpa menunggu lama, Keisuke segera melangkah ke depan untuk membantu Takemichi, tentu saja dengan cara memukul balik pemuda bersurai kuning tersebut.

"Aku bingung..." (Name) berbisik pelan, "Jika saat itu aku memilih 'ya', apakah aku akan kembali ke duniaku?"

Menggigit bibirnya, dia kembali merenung, 'Apakah kematian di dunia ini bisa membuatku kembali? Atau ada cara lain... bagaimana kalau aku tidak bisa mati dan malah terjebak disini selamanya? Bukankah rasa sakitnya percuma... malah seperti hukuman, kan? Lalu saat aku tenggelam... suara yang kudengar itu, apakah hanya halusinasi? Atau aku boleh memilih kapan aku mati...?'

"BAJI!!"

Perhatian (Name) teralih ketika mendengar teriakan Mikey. Netranya memandang jauh ke depan. Ah, sepertinya dia jadi melewatkan pertunjukan karena terlalu sibuk berpikir.

 

+

[Name]

"Kapten Divisi Pertama, Baji Keisuke, mulai hari ini aku adalah musuh Touman!"

Pengumuman Baji menimbulkan respon negatif dari orang-orang walaupun tidak ada yang berani menyela. Aku terdiam saat dia menunjukku dengan seringai lebarnya, "Dan Mikey... (Name) adalah kekasihku, jadi aku tidak mengizinkanmu bermain dengannya lagi."

Aku bisa melihat berbagai macam ekspresi dan reaksi yang orang-orang tunjukkan, namun yang paling membebaniku adalah reaksi yang ditunjukkan oleh Mitsuya dan Chifuyu. Mitsuya mungkin terkejut karena baru mengetahui aku pacarnya Baji―walaupun cuma bohongan, sedangkan Chifuyu terkejut dengan tindakan yang saat ini kami berdua lakukan.

"Tolong jangan bertanya apapun padaku lagi..." ungkapku memalingkan pandangan, tidak nyaman dengan situasinya.

"Kau sudah mendengarnya, Mikey? Kalau begitu kami pergi," putus Baji melangkah meninggalkan tempat pertemuan diikuti olehku.

𝐔𝐊𝐇𝐓𝐈 ☘ tokyo revengers ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang