"Apa yang kalian lakukan pada ceweknya Baji-san, brengsek!"
Bentakkan pemuda bersurai undercut, yang merupakan wakil divisi Baji Keisuke ini membuatku ingin mengeluarkan Avada Kedavra.
Habis sudah. Sekarang Kisaki dan Hanma sudah tahu kalau aku berhubungan dengan Touman.
Mereka sudah punya alasan yang kuat untuk macam-macam denganku. Terlebih dengan dendam pribadi yang dimiliki Kisaki, menjadikanku alat dalam rencana piciknya bukan hal yang diragukan lagi. Masih tersisa waktu kurang lebih dua bulan sebelum Baji bergabung dengan geng Valhalla yang saat ini masih disempurnakan oleh Hanma dan Kazutora.
Selama dua bulan itu, selama Baji belum jadi komplotan Hanma―sepertinya aku bakal duluan mampus.
"Ho, jadi cewek ini salah satu jalangnya Touman?"
Aku mendengar Hanma menyentuh dagunya seolah-olah sedang berpikir. Saat tatapan kami bertemu, bibirnya menyunggingkan seringai yang membuatku kicep.
Sebuah kekeh sinis membuatku berpaling pada Kisaki. Matanya memandangku dengan cara yang melecehkan, "Aku tidak memikirkannya. Orang yang kau sebut Baji itu sepertinya punya selera yang buruk."
"Apa maksudmu?" geram Chifuyu.
Kisaki menunjuk wajahku lantas berkata dengan lancang, "Hanya orang dungu yang mau sama cewek jelek sepertinya."
Bugh!
"Bacot! Aku tidak akan memaafkanmu karena berani merendahkan Baji-san!"
Aku terdiam saat Chifuyu tanpa aba-aba memukul wajah Kisaki lalu berteriak dengan suara yang memekakkan telinga.
Tunggu... jadi dia marahnya karena Baji disebut dungu?
"Heh..." gumamku tanpa ekspresi.
"Berani juga kau memukul Kisaki, Touman bangsat!" balas Hanma menarik kerah Chifuyu sebelum memberi satu bogem mentah di pipinya.
Aku memegang kepalaku yang terasa berputar.
Kalau begini bukan hanya jadi mainan komplotan Kisaki, aku juga akan kehilangan pekerjaanku yang baru memasuki hari kedua.
Sekarang aku mengerti mengapa di manga―Baji tidak pernah mau melibatkan Chifuyu dalam rencananya. Dia dan Takemichi ternyata gak jauh beda.
Chifuyu...
Sungguh kau pemuda yang baik hati dan tidak sombong.
+
[Normal]
Suasana kafe yang semula riuh menjadi hening setelah Hanma menyebut kata 'Touman', menarik perhatian para pengunjung yang sebagian besar adalah anak-anak sekolah. Perhatian semakin terfokus saat tindakan kekerasan yang tengah terjadi menjadi bahan pembicaraan yang menggelitik.
"Apa mereka orang Touman?"
Terdengar suara bisikan pelan yang masih bisa tertangkap indera pendengaran gadis yang bergeming.
"Rebutan cewek kali ya?"
Bunyi derap langkah menginterupsi perhatian. (Name) akhirnya berpaling, melihat salah satu seniornya berjalan mendekat.
"Hei, bocah. Kalau kalian mau tawuran lakukan di tempat lain! Jangan takuti para pengunjungku!" marahnya.
"Ha?" Hanma yang masih mencengkram kerah Chifuyu menoleh, tatapan matanya membuat si senior sedikit tersentak.
"Tolong jangan membuat keributan di sini, Okyakasama," akhirnya dia berkata dengan lebih sopan, sekiranya sadar bahwa orang-orang seperti mereka tidak bisa dihentikan dengan kekerasan. Suasana kembali senyap, sementara mata gelap kecoklatan (Name) terus memperhatikan Chifuyu yang masih beradu pandangan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐊𝐇𝐓𝐈 ☘ tokyo revengers ✓
Fanfiction❛ seorang gadis masuk ke dunia tokyo revengers?! tapi 'kan dia punya prinsip 'stay halal sistah' ―terus gimana dong? ❜ ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ 𝐓𝐨𝐤𝐲𝐨 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐬 © 𝐊𝐞𝐧 𝐖𝐚𝐤𝐮𝐢