Sano Emma. Gadis cantik blasteran yang tengah memegang kemoceng tampak bersenandung riang. Netra limaunya mematri sekeliling kamar kakak laki-lakinya yang berantakan. Menciptakan helaan napas berat dari mulutnya.
"Mou, Mikey gak ada berubah!" keluhnya.
Satu-persatu, gadis itu mulai membereskan benda-benda yang berserakan. Mulai dari buku-buku yang terbuka di atas meja, cangkir dan piring berisi camilan yang sudah tinggal remahannya. Selimut yang tergulung asal, hingga pakaian kotor yang belum dimasukan ke keranjang cucian.
Emma mengembuskan napas seraya mengelap keningnya yang berkeringat ketika aktivitas bersih-bersihnya selesai. Gadis itu mengambil buku-buku yang sudah ditata dan berniat memasukkannya ke dalam rak. Tak sengaja, pandangannya malah terjatuh pada sebuah majalah yang terselip di antara buku-buku kakaknya.
Karena merasa curiga, gadis itu tanpa ragu menariknya. Tampilan cover yang seketika tertangkap retinanya membuat Emma berjengit kaget, "Huah apa ini?! Nista banget!"
Tak disangka. Kakaknya ternyata diam-diam menyimpan majalah dewasa.
Gadis yang pernah terlibat skandal dengan Takemichi ini mengerjabkan mata beberapa kali sebelum menyeringai, "Wah, ternyata Mikey nakal banget."
Sebuah ide yang melintas dalam kepalanya membuat Emma berbinar, berpikir bahwa majalah laknat di tangannya bisa jadi senjata untuk menjahili kakak laki-lakinya itu. Setengah terkikik, Emma hendak beranjak untuk meninggalkan kamar Mikey sebelum matanya lagi-lagi menemukan sesuatu. Sebuah kertas yang tergeletak di lantai, mungkin tak sengaja ikut terjatuh ketika tangannya menarik majalah tadi.
Tidak ada yang istimewa. Kertas itu hanya berisi gambar dan coretan. Emma sendiri berpikir bahwa benda di tangannya ini hanya sampah yang lupa Mikey buang. Sampai kemudian dia menyadari sesuatu.
Alisnya menyatu. Dia sebenarnya tidak terkejut melihat kertas di tangannya berisi sketsa asal seseorang, dia sudah tahu kalau kakaknya menyukai gadis yang terlukis disini. Terlihat jelas jika Mikey menyukai (Name). Itulah mengapa Emma pernah membantu mendekatkan mereka ketika gadis itu sedang bertengkar dengan Baji.
Yang membuat dirinya bingung bukan sketsa kacau yang dibuat Mikey, melainkan tulisan kanji belepotan yang tersebar acak dan tidak mungkin terbaca kalau tidak diperhatikan dengan benar.
'Aku suka (Name)-cchi'
'Lihat aku'
'Jangan menghindar'
'Selalu berbohong'
'Percaya'
'Tidak'
'Maaf'
'Aku suka'
'Benci'
'Kakak'
'Kau siapa?'
Emma mengerutkan keningnya dengan ekspresi khawatir. Ketidaknyamanan menyelimuti dadanya. Kenapa ada kata 'kakak' disini? Lalu hampir semua kata-kata disini tampak berkebalikan. Tekanan pena yang kuat menjadi tanda bahwa Mikey pasti menulisnya dengan emosi.
Apa ini?
Ini aneh sekali.
+
Embusan angin musim gugur menjadi berkali-lipat lebih dingin menusuk kulit wajahnya. (Name) bergerak mundur dengan kaku, manik gelapnya bergetar. Gadis itu tak memercayai pendengarannya, panggilan ganjil yang disematkan oleh pemuda di depannya ini terdengar asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐊𝐇𝐓𝐈 ☘ tokyo revengers ✓
Fanfiction❛ seorang gadis masuk ke dunia tokyo revengers?! tapi 'kan dia punya prinsip 'stay halal sistah' ―terus gimana dong? ❜ ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ 𝐓𝐨𝐤𝐲𝐨 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐬 © 𝐊𝐞𝐧 𝐖𝐚𝐤𝐮𝐢