𝐗𝐈 - 𝐌𝐚𝐫𝐤𝐚𝐬 𝐕𝐚𝐥𝐡𝐚𝐥𝐥𝐚

7.7K 1.7K 976
                                    

Tinggal menghitung hari sebelum malam pelantikan Kisaki sebagai Kapten Divisi Tiga Touman tiba.

Posisi yang kosong tersebut awalnya adalah tempat Pachin yang kini berada di jeruji penjara. Wakilnya―Pehyan tidak mungkin menjadi kandidat karena banyak anggota Touman yang terlanjur membencinya setelah penyerangannya terhadap Draken dan pengkhianatannya di malam Festival.

Pada malam itu Takemichi telah kembali dari masa depan. Malam itu juga moment dimana Baji Keisuke memutuskan keluar dari Touman.

Sementara belakangan (Name) sendiri tenggelam dengan kesibukannya. Dia memutuskan untuk membeli ponsel sebab komunikasi memang sangat penting, mengandalkan telepon umum tidak akan berguna di saat-saat genting.

"Saat itu Takemichi pasti akan memukul Kisaki, kau harus menyelamatkannya dari masalah," (Name) menerima sekaleng minuman dingin yang diulurkan pemuda bersurai panjang. Mengucapkan terimakasih sembari memperhatikan sang pemberi yang kini memilih duduk di ayunan sebelahnya.

"Aku mengerti," ungkap Baji sebelum meneguk minumannya sendiri.

(Name) memiringkan kepalanya jengah, "Kau benar-benar langsung mengiyakan tanpa bertanya, aku jadi ragu kau mendengarkanku."

Pemuda itu meliriknya sekilas dengan ujung bibir yang terangkat, "Semua yang kau ucapkan selalu terjadi, buat apa aku nanya-nanya lagi?"

Gadis yang kini berpakaian serba soft peach menghela napas. Dibukanya kaleng minumannya tanpa berniat merespon.

"Jadi, rencananya masih sama 'kan?" tanya Keisuke yang kembali membuka percakapan.

"Hum, tapi saat kau memukul Chifuyu nanti, tolong jangan terlalu kasar."

"Kalau lembek orang-orang tidak akan percaya."

(Name) mengerutkan bibirnya, "Ya sudah pura-pura kasar saja tapi lembut."

"Aku mau menghajar orang, bukan mau berakting dorama."

"Mulutmu jadi makin menyebalkan, Baji."

"Maaf ya, Nona Bidadari."

'Dia benar-benar menikmati waktunya untuk mengejekku,' pikir (Name) menggulirkan pandangannya menyerah.

Keheningan sejenak menyela obrolan mereka. Keduanya terlihat sibuk dengan pemikiran masing-masing.

"Bagaimana..."

Keisuke melirik gadis yang menggantungkan kalimatnya. Pandangannya menunduk sedangkan keningnya bertaut tampak berpikir, "Apa?"

Gadis itu menoleh padanya, "Bagaimana kalau kita memberitahukan perihal Kisaki pada Mitsuya?"

"Aku menolak," jawab Baji tanpa pikir panjang.

"Alasannya?"

"Berbahaya untuknya. Tidak sepertiku, dia memiliki hubungan yang baik dengan Touman," jelas pemuda itu.

(Name) mengangkat alisnya, "Lalu bagaimana denganku? Aku juga bisa dalam bahaya, lagi pula hubunganku dengan Mikey cukup baik."

"Kau adalah informasi yang kita berdua butuhkan," Baji melempar kaleng bekas minumannya ke tempat sampah, "Dan tentang keselamatan, aku yang akan melindungimu."

"Kedengaran keren."

Teman masa kecil Mikey tersebut tertawa, "Kenapa? Jatuh cinta denganku?"

(Name) menggeleng, "Sepertinya kau yang jatuh cinta padaku."

"Tenang saja, aku tidak tertarik denganmu. Tipe cewekku yang tinggi dan sexy."

"Aku lebih tidak tertarik padamu."

𝐔𝐊𝐇𝐓𝐈 ☘ tokyo revengers ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang