𝐗𝐗𝐈𝐕 - 𝐓𝐨𝐮𝐦𝐚𝐧 𝐯𝐬 𝐕𝐚𝐥𝐡𝐚𝐥𝐥𝐚

6.6K 1.5K 778
                                    

"Bukan aku yang melakukannya! Tidak mungkin aku membunuh Emma!"

Tatapan gelap yang dipenuhi kabut. Sepasang tangan yang mencekik lehernya.

"Percayalah padaku, Mikey!"

Provokasi.

"Kudengar cewek ini anti disentuh, langsung gas aja, Bos!"

"Lihat, lihat! Dia ketakutan setengah mati!"

"Dasar kau pembunuh Baji!"

"Hentikan Bang Mikey! (Name)-san bukanlah orang yang seperti itu!"

"Apaan sih cecunguk? Ganggu."

"Bikin babak-belur! Dia mantan wakilnya Baji tapi membela pembunuhnya!"

Mimpi buruk.

"Pegang tangan dan kakinya!"

"Bwahaha, cewek ini merepotkan juga!"

"Mikey, sadarlah!"

"Aku akan menghancurkanmu seperti yang kau lakukan padaku."

"Wih mantap! Mana nih video-video?!"

"Kasarin aja Bang Mikey! Biar pembunuh Bang Baji dan Emma-chan ini tahu rasa!"

"Lacur bgst!"

Hanma Shuji membalikkan tubuhnya meninggalkan lokasi kejadian ketika sorakan semakin meluap setiap detiknya. Dia menyukai hiburan. Melihat hal-hal keji adalah menu favoritnya. Dia tidak akan pernah melewatkannya satu pun.

Kecuali malam ini.

Dia sama sekali tidak merasa terhibur.

 

+

Ryuguji Ken menahan napasnya kala matanya menangkap pemandangan yang teramat menyedihkan. Pemuda itu memalingkan pandangannya sembari meremas kepalanya yang bertato. Perasaan marah, kecewa dan menyesal membuncah di dadanya.

Marah pada dirinya yang tak mampu bertindak untuk menghentikan penyiksaan terhadap seseorang yang tak bersalah.

Kecewa pada sahabatnya yang berubah bagaikan iblis, kemanusiaan telah hilang total dalam dirinya. Membunuh orang, memperkosa, dan melakukan kebrutalan untuk melebarkan kekuasaan geng mereka... Mikey bukan lagi Sano Manjiro yang dirinya kenal.

Draken menyesalinya.

Atas ketidakberdayaanya yang terlambat menyadari jaring laba-laba yang ditebar oleh musuh. Menyesal karena tidak membunuh sang manipulator yang kini menggantikan posisinya di sisi Mikey. Kisaki Tetta.

Dalam keputus-asaan, pemuda itu berbalik pergi. Meninggalkan seorang gadis yang terpenjara di sebuah kamar gelap. Pakaian yang dipenuhi darah serta rantai yang membelenggu tangan dan kakinya bukanlah pemandangan yang sanggup ia lihat lebih lama.

 

+

Chifuyu Matsuno. Pemuda yang masih terbaring di rumah sakit selama sebulan belakangan tampak memandang kaca jendela dengan sedih. Perban di dahinya masih belum terlepas, begitu pula balutan di kaki dan tangannya.

Keroyokan malam itu membuat cedera yang cukup berat pada kepalanya. Tangan dan kakinya patah. Pasalnya yang menghajar Chifuyu adalah rekan-rekannya yang merasa dikhianati karena pemuda itu membela (Name). Belum lagi ada beberapa member Valhalla yang ikut membantainya habis-habisan.

𝐔𝐊𝐇𝐓𝐈 ☘ tokyo revengers ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang