𝐈 - 𝐌𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐈𝐬𝐞𝐤𝐚𝐢

25K 3K 1.7K
                                    

🦋⃝𓈒߭⭒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋⃝𓈒߭⭒

Aku tidak memercayai keadaanku.

Maksudku ini konyol dan tak masuk akal.

Jika aku adalah 'diriku' yang dulu, aku mungkin sudah berteriak dan melompat-lompat bahagia. Tapi aku yang sekarang tidak mungkin melakukannya.

Sebab aku adalah wibu yang sudah tobat dari segala hal bernama HALU.

Aku belum beranjak selama dua jam lebih disini bahkan sebelum orang-orang itu datang, melakukan banyak hal untuk memastikan bahwa aku hanya bermimpi. Tetapi apakah mimpi bisa terasa senyata ini?

Tidak ada tanda-tanda aku mengalami lucid dream. Terlebih lagi sisa memar merah bekas tamparan yang sedari tadi kulakukan masih kurasakan sisa-sisa panasnya di pipi, membuatku semakin yakin.

Ini bukan mimpi, ini adalah kenyataan.

Aku telah masuk ke dalam anime dan manga yang sedang trending akhir-akhir ini, Tokyo Revengers. Anime gelut kesukaan kaum cowok, dan incaran ciwi ciwi untuk mengoleksi husbu baru.

Ini mungkin salahku karena meledek teman-teman sesama wibu-ku 'dulu' lewat sosial media. Aku tidak percaya karma tapi aku percaya azab. Aku tidak tahu keadaan ajaib ini disebut apa. Yang pasti...

Aku tidak bisa selamanya berada disini!

 

+

"AYO HANCURKAN MOEBIUS!"

Sorakan di luar sana membuat saliva-ku tertelan paksa. Aku (Full name)―yang beberapa saat lalu menguras otak memikirkan situasi yang terjadi, kini akhirnya membulatkan tekad.

'Ini konyol tapi aku mau mencobanya...'

Tatapanku tertuju ke depan dengan yakin, sementara derap langkahku melewati kegelapan kuil yang dingin. Kuil Musashi, tempat dimana aku pertama kali membuka mata di dunia ini.

Ingatan terakhirku tentang dunia 'asliku' adalah terpeleset di tangga lantai dua rumah temanku. Tiba-tiba aku terbangun disini lengkap dengan pakaian terakhir yang kupakai, gamis hitam dan jilbab panjang selutut. Belum lagi mulutku yang refleks berbicara bahasa Jepang, seolah sudah tertanam kuat di otakku sebagai bahasa ibu.

Aku akan memikirkan cara untuk pulang, tapi pertama-tama ada yang lebih penting. Yaitu beradaptasi dengan dunia ini hingga aku mendapatkan solusi.

Dan langkah pertama yang kupilih adalah...

"Kita akan tawuran pada 3 agustus saat Festival Musashi!"

Kulihat langkah pemuda berhelaian pirang yang baru saja membalikkan badan itu terhenti tepat beberapa meter dariku, sepertinya dia baru menyadari keberadaanku sesaat setelah pidato deklarasinya.

𝐔𝐊𝐇𝐓𝐈 ☘ tokyo revengers ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang