𝐗𝐗𝐗 - 𝐏𝐮𝐥𝐚𝐧𝐠 (𝐄𝐍𝐃)

14.6K 2K 2K
                                    

Part terpanjang di book ini. Mulmed berisi julukan/panggilan yang pernah diberikan pawang kepada Name 👆mana kesukaanmu?

🦋⃝𓈒߭⭒

"Baji."

Seorang pemuda dengan surai jelaganya menoleh, tangannya urung membuka kunci kendaraan saat retinanya menangkap bayangan gadis yang berdiri menunggunya. Alis gelap itu terangkat heran, "Sejak kapan kau disini?"

Dihadapannya adalah (Name), dengan dress hitam seperti saat kemunculannya yang pertama kali. Tampaknya gadis ini menunggu di depan pagar rumahnya, tubuhnya yang tidak terlalu tinggi membuat Baji tidak menyadarinya sedari awal.

"Apa kau masih belum menyerah? Sudah kubilang aku tidak akan mengubah keputusanku."

Bukannya menjawab, gadis itu justru mengulurkan sebuah paper bag polos berwarna putih. Ekspresi bingung jelas muncul di wajah sang pemuda, "Apa ini?"

"Tolong berikan pada Mitsuya," jawaban (Name) membuatnya sempat terkejut saat mengintip barang-barang di dalamnya, "dan ponselmu, aku mengembalikannya."

Baji merasakan ketidaknyamanan merambati dadanya ketika benda persegi panjang kini berpindah ke tangannya, "Bukankah kau masih butuh?" tanyanya.

Gadis itu tersenyum dan menggeleng pelan. Angin musim gugur bertiup kencang, menerbangkan dedaunan yang berjatuhan melewati mereka. Tanpa sadar membuatnya terpaku.

Seorang gadis yang kian berhasil membuatnya terpesona.

... yang telah ia jajarkan namanya ke dalam daftar harta berharganya. Dia siap mati untuk melindungi mereka semua, termasuk gadis di hadapannya ini.

'Aku tahu kau pernah menamai dirimu sendiri Edward. Gak cocok banget, Baji.'

Gadis asing yang seolah sangat mengenalnya.

Gadis yang selalu membuat dadanya berdebar-debar manis.

Sangat indah sekaligus menyesakkan. Dekat sekali tetapi tidak tergapai.

"Boleh aku membuat permintaan?"

Seharusnya saat itu, Baji Keisuke tidak pernah mengiyakan permintaannya.

 

+

"(NAME)-SAN!"

Teriakan Hanagaki Takemichi membuat orang-orang di sekitarnya berpaling. Beberapa siluet tampak terpaku. Dan satu-persatu, berpasang mata yang awalnya sibuk dalam pertarungan mendongak untuk menangkap pemandangan yang membuat mereka tercengang.

Hanma yang melihat Draken membeku ikut menoleh, netra keemasannya perlahan mengecil, "HA-"

"Apa itu?"

"Lihat!"

"Betulan?!"

"Apa mataku salah?"

𝐔𝐊𝐇𝐓𝐈 ☘ tokyo revengers ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang