01.

21.2K 926 9
                                    

"Jadi kita pindah ke sini ma?." Tanya Chika memperhatikan sekeliling Rumah barunya yang super luas itu.

Jessi -Mama nya Chika. Tersenyum hangat, mengusap kepala anak bungsunya. "Iya sayang, kamu suka ngga?."

"Seharusnya kamu menanyakan itu setelah kita melihat ke dalam. Dan bisa dilihat dari luarnya saja sudah sebagus ini, apalagi dalamnya?." Kata Genard -Papanya Chika.

"Yaa, aku bertanya pada anakku. Kenapa kamu yang menjawab." Celetuk Jessi pada Sang suami.

"Ohoh? Apa maksudmu 'Anakku?' Chika juga anakku." Kekeh Genard

"Aish, sudahlah ma, pa. Kita masuk yuk, chika cape mau istitahat." Sahut Chika merangkul kedua orang tuanya memasuki Rumah barunya.

•••

Chika membuka tirai kamarnya, berjalan menuju balkon kamarnya. Ia memejamkan matanya, menikmati dinginnya udara malam.

Cting!.

Notif itu sontak membuat Chika membuka matanya, ia menarik nafas panjang lalu membuang secara perlahan. Chika meraih ponselnya yang ia letakkan dimeja balkon kamarnya.

[Vivi♡]

Dah sampai belum?.

Huum
ini baru selesai mandi.

Baguslah.
Tidur gih, udah malem.
Besok mesti bangun pagi ya calon murid baru di Sekolah mu yang baru.

Wkwk, Iyah.
Kamu juga tidur udah malem.

Siap!
Good night chika.

Night Vivi.
(Read)

•••

Chika tersenyum, lalu menoleh pada Bulan yang menerangi gelapnya malam.



"Eh, kalian tau ngga?." Seru Fiony menatap kedua temannya -Ara, Mira. Yang tadinya sibuk memakan bakso, kini kompak menoleh padanya.

Ara, Mira menyeringit bingung, saat Fiony mendekati mereka tuk membisikan sesuatu. "Katanya nih ya. Didepan gang ada kang bakso yang baru buka warung disana, terus kata orang yang pernah beli. Baksonya wenak tenan.." 

"Emang iya??." Kata Mira yang mendapat anggukan mantap dari Fiony.

"Buk Siti! Kata fiony sama mira bakso depan gang Sekolah wenak tenan! Ngalahin baksonya ibuk!." Teriak Ara menahan tawanya melihat tatapan Tajam dari kedua temannya.

"Ngga ya! Itu mah kata fiony doang buk! Aku mah setia sama baksonya buk siti!." Ucap Mira lalu menggeplak punggung Ara. Sontak Ara pun meringis keasakitan, sambil mengusap punggungnya.

"Enak aja! Jangan percaya buk! Mana pernah gue bilang bakso depan gang ngalahin baksonya buk siti hah!?." Ketus Fiony melototi Ara.

"Astagfirullah.. Mak help me.." Gumam Ara cengengesan.

Sedangkan Buk Siti hanya menggeleng pelan, menatap ketiga insan yang sentiasa ngerusuh diKantin. Walaupun sedemikian, Buk Siti menyayangi ketiganya.



- Dilain sisi' Chika memperhatikan setiap gedung di Sekolah barunya. Ya, dia sedang berkeliling ditemani Ketua Osis.

🍁Paper Heart🍁 (ChikAra) TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang