"Siapa ra??." Tanya Fiony saat Ara memasuki kamar.
"Chika, dia ngasih kita bakso. Jadi ayo turun, kita makan mumpung masih hangat." Ujar Ara berjalan mendahului keduanya.
Cting! .... Cting!.
Refleks Mira, Fiony saling tatap saat mendapatkan notif hanya dalam selisih beberapa detik.
(Zee)
Chika cuman berniat ngasih kalian bakso, dia ga bakalan deketin ara kok.
(Read)
___________"Dari zee?." Tanya Mira yang diangguki Fiony.
"Iya dari zee, dia bilang gini." Fiony menunjukan isi pesan yang Zee kirimkan padanya ke Mira.
"Dia juga bilang gitu sama aku, apa kita terlalu mengekang chika buat jauhin ara ya?." Ucap Mira berdecak lidah. Percaya lah, timbul rasa bersalah dalam lubuk hatinya, begitu juga dengan Fiony.
"Aku juga berpikir seperti itu mir. Tapi kalau seandainya kita ngga lakuin itu, pasti saat ini ara masih mengharapkan balasan cinta dari chika."
"Iya kamu benar fiony, jadi tindakan yang kita ambil ini salah atau sebaliknya?."
"Entahlah mir, lebih baik kita turun ke bawah yuk. Kasian ara kelamaan nungguin kita berdua." Ujar Fiony yang di setujui oleh Mira.
........
"Oh turun ya? Kirain kalian ngga mau." Kata Ara menatap kedatangan Mira, Fiony.
"Terbang kita ra." Kekeh Mira duduk berhadapan dengan Ara. Sedangkan Fiony memilih duduk disamping Ara.
"Btw mimpi apa mang? Tumben banget tuangin bakso kita ke mangkuk, biasanya mah ogah banget." Lanjutnya.
"Ngga ada mir, pengen aja sekali sekali jadi adek yang baik."
"Widih? Kenapa ngga dari dulu aja sih ra?."
"Kalo aku kaya gini dari dulu. Kesannya tuh bukan sebagai adek yang baik lagi, tapi sebagai ubab yang baik."
"Pftt.. Ucapan kamu tuh rada gimana ya ra? Tapi ada benarnya juga." Mira tertawa kecil melihat Smirk Ara.
"Wah, baksonya enak banget... Kuahnya juga enak!." Ucap Fiony sukses menyita perhatian Ara, Mira.
"Lihatlah kawan, dia makan duluan tanpa nungguin kita." Cibir Mira smirk.
"Tau nih, ngga setia kawan." Lanjut Ara ikutan smirk.
"Kalian kelamaan, jadi gausah smirk segala. Nanti senyum kalian jadi miring permanen kaya gitu." Celetuk Fiony lanjut menyuap baksonya.
"Sahabat kamu tuh!." Kompak Ara, Mira yang tercengang mendengar ucapan Fiony.
"Maaf sebelumnya, tapi sejak kapan aku sahabatan sama salah satu dari kalian?."
"Heh!? Kok gitu sih!?."
"Ada yang salah ya?? Tapikan emang bener kalau aku tuh ngga pernah sahabatan sama salah satu dari kalian."
"OH."
"Sebab aku tuh sahabatan sama kalian berdua, bukan salah satu dari kalian."
"Aaa.. Fiony.." Ara memeluk manja Fiony, sedangkan Mira meluk jalur angin dikarena kan dia duduk disebrang sana.
Selesai dengan itu, mereka memutuskan untuk memakan bakso masing masing. Dengan obrolan ringan, yaitu membahas rasa bakso yang wenak tenan.
•••"Chik, hp kamu bunyi daritadi." Ucap Zee menatap Chika yang baru saja memasuki kamar dengan membawa nampan yang berisi dua gelas susu panas.
"Ohya?." Chika meletakkan nampan itu ke meja, lalu mengambil Ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍁Paper Heart🍁 (ChikAra) TAMAT√
FanfictionIntinya cerita ini mengandung ChikAra.