END.

7K 570 427
                                    

•Mine♡•


"Hallo??."

"Iya apa sayang??."

"Kamu lagi dimana?."

"Dalam kelas, kenapa??."

"Ohh.. Gpp kok, kirain kamu udah pulang."

"Mana bisa aku pulang. Hujannya lebat banget, ditambah angin kencang."

"Heem..."

"Kamu sendiri lagi dimana?? Sama siapa??."

"Aku diruang osis, sama zee, ci shani, ci gre."

"Aku kesana ya?."

"Ngapain??."

"Mau godain ci shani."

"Ooh, oke."

"Bercanda.. Mana berani aku godain ci shani didepan ci gre."

"Ohh ya."

"Aku udah diluar, keluar gih."

"Masuk aja sih, lagian kan kamu mau ketemu sama ci shani."

"Sayang, tadi aku cuma bercanda. Udah jelas jelas aku kesini ya karena mau ketemu sama kamu, eh malah nanya mau ngapain."

"Yasudah aku matiin ya, mau keluar nih."

"Siap.."

- TUT.

Ceklek.

"Hy.." Sapa Ara tersenyum manis pada Chika yang baru saja keluar dari ruang Osis.

"Jangan godain saya tante, nanti kamu dimarahin zahra nur khaulah." Ucap Chika berlagak menjaga jarak dengan Ara.

"Kalau boleh tahu, siapa itu zahra nur khaulah??."

"Bocil ngeselin, nafsuan."

"Ohoh??."

"Walaupun begitu, kamu harus tahu kalau dia itu pacar saya. Dan tentunya saya sangat mencintainya." Kata Chika menarik pinggul Ara, lalu melingkari kedua tangannya.

"Benarkah? Akan tetapi saya tidak akan menyerah begitu saja, bahkan bukan hanya zahra nur khaulah. Berapa pun insan di dunia ini yang dekat dengan mu, akanku singkirkan agar kita bisa bersatu." Ucap Ara mentangkup wajah Chika, ia tidak mau kalah.

"Percuma saja kamu melakukan semua itu, karena hati saya sudah dikuasai olehnya. Dan ya, saya tidak akan membiarkan mu menyakitinya. Jangankan untuk menyakiti, kalau kamu berani menyentuhnya sedikit saja. Maka siapkan makam mu." Balas Chika mendekati wajah Ara dengan smirknya.

"Akhh.. Okay aku ngaku kalah." Ucap Ara memejamkan kedua matanya, ia sudah mleyot mendengar ucapan Chika, dan ya sekarang ditambah lagi dengan tatapan mematikannya Yessica Tamara.

Cup.

Kedua mata Ara yang tadinya tertutup rapat, kini terbuka lebar. Manik matanya langsung menangkap sosok Chika yang menatap lekat dirinya, dengan senyum penuh kemenangan.

"Lagi dong.." Ujar Ara memajukan wajahnya, namun Chika malah memalingkan pandangannya.

"Udah ya, nanti ada yang lihat." Chika membenarkan posisinya. Bodoamat sama Ara yang cemberut.

"Ah kamu mah gitu, suka mancing doang. Ngga berani tanggung jawab." Ambek Ara berdecak lidah.

"Salah sendiri nafsuan banget jadi orang. Padahal aku cuma nyium doang."

🍁Paper Heart🍁 (ChikAra) TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang