"Oy zee!." Panggil Ara berlari kecil menghampiri Zee yang siap memasuki mobilnya.
"Naon mang?." Tanya Zee kembali menutup pintu mobilnya.
"Kok seharian ini aku ngga liat chika ya? Biasanya dia sarapan ke kantin sama kamu, tapi kok tadi pagi dia ngga ada?."
"Ohh soal chika toh."
"Jawab anjir!."
"Dih, kalian kan berteman dekat. Masa kamu ngga tau chika sakit sih? Terlebih lagi kalian tetanggaan."
"Hah!? Chika sakit apa??."
"Katanya sih pusing sama demam."
"Aish.. Yaudah makasih infonya zee, aku mau ke rumah dia dulu."
"Heh!? Kamu mau langsung ke rumah dia?." Tanya Zee setelah ia berhasil menahan tangan Ara yang beranjak pergi.
"Yaiya, kenapa emangnya?."
"Si bego, masa cari orang sakit dengan tangan kosong? Seenggaknya bawain roti tawar sama susu kaleng."
"Eh iyaiya.. Tapi aku lagi ngga bawa uang lebih."
"Ada aku, ayo pergi pake mobil kamu." Ajak Zee menarik tangan Ara menuju tempat mobil Ara berada.
"Lah terus mobil kamu gimana?." Tanya Ara yang pasrah saja saat diseret.
"Ada pak sopir itu, sans aja mang." Jelas Zee.
"Oh gitu, bilang dong daritadi."
"Gimana ceritanya? Kamu aja baru nanya."
"Dah ah, males ribut. Ayok kita ke alfa terdekat darisini biar cepet." Ujar Ara masuk ke dalam mobilnya, dan disusul oleh Zee.
"Iya.. Btw kok kamu bisa secinta itu ya sama chika?." Tanya Zee sembari memakai sabuk pengamannya.
"Ntahlah zee, aku juga bingung."
"Dia udah punya pacar loh ra, kamu jangan bertingkah kaya orang bodoh. Coba sekali saja lihat ke belakang."
"Emang dibelakang ada apa?."
"Ada seseorang yang sangat tulus mencintamu ara. Apa kamu ngga ada niat untuk membalas cintanya?."
"Hah!? Siapa?."
"Ada deh, kalo mau tau siapa dia. Kamu harus cari tau sendiri dong."
"Ngga, bukan masalah itu. Tapi disini aku bingung, karena aku cuma lagi deket sama chika doang."
"Yakin tuh sama chika doang? Terus aku ngga dianggap gitu?."
"Heh!? Kamu suka sama aku zee!?."
"Najis! Mending sama opung aja, daripada sama buaya modelan kaya kamu."
"Anjir. Terus apa maksud kamu bilang gitu tadi?."
"Maksud aku, kamu cuma ngerasa lagi deket sama chika doang? Sedangkan aku, fiony, mira ngga dianggap gitu?."
"Yaelah.. Itumah beda lagi azizi.. Kamu, fiony, mira itu bestie aku. Kalo chika itu adalah seorang bidadari yang belum lama ini aku kenal. Dan seiring berjalannya waktu, tanpa sadar aku telah menaruh hati padanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
🍁Paper Heart🍁 (ChikAra) TAMAT√
FanfictionIntinya cerita ini mengandung ChikAra.