41.

5.7K 536 45
                                    

"Wededeh.. Mimpi apa ni buaya pagi pagi udah nongkrong dikelas gua." Ucap Gita berjalan menuju mejanya, dengan tatapan mengarah pada Ara yang duduk santuy diatas meja Guru.

"Mimpi ditatap sama kamu." Goda Ara mengedipkan mata kanannya.

"Ngga mempan ra, bukannya baper malah geli."

"Kenapa dengan bodohnya aku godain kamu ya??."

"Ntah."

Ara mengusap tengkuknya, bisa bisanya dia godain Gita yang anti baper club.

Selang 2M akhirnya orang yang ditunggu Ara datang juga, ya. Siapa lagi kalau buka Chika. Langsung saja dia turun dari meja dan berjalan menghampiri pacarnya.

"Pagi.." Ucap Ara tersenyum manis mengikuti langkah Chika yang berjalan menuju mejanya.

"Ngapain kamu disini?." Tanya Chika dengan tatapan datarnya.

"Ya nungguin kamu lah, yakali nungguin gita." Jawab Ara duduk disebelah Chika lalu merangkulnya, namun tangannya langsung ditepis.

"Apaan sih."

"Weh tongkol, jangan jadiin gua kambing hitam." Celetuk Gita yang dapat mendengar Ara menyebut namanya.

"Ya mangap, ngga lagi deh." Sahut Ara mengancungkan jempolnya pada Gita.

"Masih marah hm??." Tanya Ara dengan lembut, tangannya bergerak tuk kembali merangkul Chika, namun lagi lagi langsung ditepis.

"Gausah pegang pegang." Ketus Chika menatap kearah jendela.

"Apa salahnya rangkul pacar sendiri?."

"........"

"Sayang... Kita bicaranya diruang dance aja yuk? Disini mah semakin rame."

"Bicarain apa? Disini aja, aku harus segera pergi ke ruang osis."

"Maka dari itu, aku mohon nurut. Kita ke ruang dance okay??."

Chika menghela nafas kasar, ia tidak merespon namun langsung beranjak dari duduknya, dan berjalan keluar.

"Serem, tapi gemesin." Gumam Ara sembari beranjak tuk menyusul Chika.
•••

"Kamu mau bilang apa?." Tanya Chika saat mereka berdua sudah duduk disofa ruang Dance.

"Jangan judes judes kenapa sih? Marah banget nih ceritanya."

"Oh gitu? Kalau seandainya vivi nginap dirumah aku. Gimana perasaan kamu?."

"Kok kamu jadi bawa bawa dia? Fiony itu cuma sahabat aku sayang." 

"Cemburu itu nggak mandang status."

"Ekhem.. Iya tau kok, jadi maafin aku buat yang semalam yaa??." Ucap Ara mengenggam kedua tangan Chika, lalu menciumnya.

"Ya."

"Jawabnya iya, tapi sebenarnya kamu belum maafin aku. Iyakan??."

"Iya aku maafin kamu sayang, tapi jangan diulangi lagi. Apalagi sampai bohong, aku gak suka."

"Kayaknya aku harus ulangi deh, biar dipanggil sayang sama kamu."

"Terserah."

"Bercanda ya Allah.. Tau sendirikan sebucin apa aku ini sama kamu. Jadi gak mungkin aku selingkuh, ada niat buat lakuin itu aja nggak."

"Beneran??."

"Buat apa aku bohong?. Masa dengan bodohnya aku selingkuh, setelah memiliki pacar secantik bidadari kaya kamu." Kata Ara membelai kepala Chika dengan senyum hangat yang terpancar diwajahnya.

🍁Paper Heart🍁 (ChikAra) TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang