16.

4.6K 499 19
                                    

"Ara." Panggil Chika menghentikan langkah Ara.

"Iya kenapa?." Tanya Ara menoleh pada Chika. Sebenarnya dia senang karena Chika menyapanya, namun hatinya selalu terasa sakit setiap ia mengingat ucapan Chika kemarin, dan juga saat ia mengingat kalau Chika sudah memiliki seorang kekasih.

"Kita baru berbaikan loh, masa sekarang kita berantem lagi?." Ucap Chika kecewa, bagaimana tidak? Ara teman dekatnya.

Ara tersenyum tipis, ia menepuk pelan pundak Chika. "Siapa bilang kita berantem hum? Kemarin kamu tau sendiri perut aku sakit."

"Tapi ngga seharusnya kamu kacangin aku kaya gitu."

"Ya maaf, aku lagi nahan rasa sakit. Jadi ya begitu lah." Bohong Ara.

"Beneran kan?."

"Iya seriusan."

"Ahh, syukurlah.." Chika tersenyum senang memeluk Ara, ia merasa lega. Ternyata dia sudah ke GR an karena telah mengira Ara cemburu.

"Ke kantin yuk? Aku teraktir es cream." Ajaknya yang hanya diangguki Ara. Dengan senyum yang terpancar diwajahnya, Chika mengenggam erat tangan Ara lalu menariknya menuju kantin.

"Kamu lebih suka rasa cokelat apa vanila ra?." Tanya Chika sambil memilih es cream bersama Ara tentunya.

"Vanila." Jawab Ara mengambil es cream cornetto rasa Vanila. Chika yang melihat itupun ikut mengambil es cream cornetto rasa strawberry.

"Dih ngikut." Kekeh Ara

"Hehe, bingung akunya." Ucap Chika cengengesan, lalu mengajak Ara ke buk siti tuk membayar dua Es cream tadi.

"Itu enak ngga sih?." Tanya Chika melihat Ara menikmati es creamnya dengan sangat lahap.

"Buka mulut kamu." Ucap Ara menyodorkan es creamnya ke depan mulut Chika.

"Peka banget sih." Kekeh Chika, lalu mencicipi es cream milik Ara.

"Gimana?." Tanya Ara kembali memakan es creamnya.

"Biasa aja." Jawab Chika ikut memakan es creamnya.

"Ohoh? Ini enak loh." Kekeh Ara, tangan kanannya bergerak tuk mengusap sisa es cream yang menempel dibibir Chika menggunakan ibu jarinya.

"Ara kok dimakan ih?." Celetuk Chika melihat Ara memakan secuil es cream yang tadi menempel dibibirnya.

"Mubazir kalo dibuang." Enteng Ara.

"Dih, bilang aja mau cicipi es cream aku tapi kamunya malu mintanya." Cibir Chika yang membuat Ara nyengir.

"Kenapa cengar cengir?." Celetuk Chika.

"Ngga ada, cuma kamu gemesin aja." Jawab Ara berkata jujur.

"Umumuu.. Buayanya kumat." Kata Chika diiringi tawanya.

"Gpp, mumpung belum ada pawang." Kekeh Ara tersenyum memandangi Chika yang tertawa.

"Makanya cari pacar mblo.. Jangan cuma modal gombal sana sini." Ujar Chika

"Ah males pacaran, tapi kalo sama kamu sih ayo aja." Goda Ara

"Heh? Kamu kan tau sendiri aku udah punya pacar. Jadi jangan berharap bisa dapetin aku." Kata Chika menarik hidung Ara.

Ara tau Chika hanya berniat tuk bercanda. Tapi tetap saja kata kata itu menusuk hatinya.

"Oh iya.. Aku lupa kalau kamu itu sudah jadi pawangnya si anu.. Siapa tuh namanya?." Tanya Ara mengangkat dagunya dengan tatapan terfokus pada Chika.

🍁Paper Heart🍁 (ChikAra) TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang