"Alhamdulillah kenyang." Ucap Ara selesai memakan pesanannya. Ia memajukan wajahnya agar Chika membersihkan sisa saus yang dibibirnya, dan ya. Chika peka dengan itu, dia pun mengusap bibir Ara menggunakan tisu.
"Sebelum pergi, kita atap sebentar yuk?." Ajak Ara yang disetujui Chika. Mereka pun beranjak darisana menuju atap.
"Kak, kita mampir keatap bentar ya." Ucap Ara pada Eli yang bertugas sebagai kasir.
"Sok atuh ra." Sahut Eli dengan senyum yang terpancar diwajahnya.
"Ra, itu dey bukan sih?." Tanya Chika memperhatikan insan yang sedang melayani salah satu pengunjung.
"Lah? Masih inget aja sama si dey." Kata Ara agak cemburu melihat Chika yang memperhatikan Dey.
"Aku belum setua itu ya, pikiran aku masih tajam." Kekeh Chika.
"Bukan begitu loh chika.. Dahlah, mending kita keatap yuk." Ujar Ara menarik tangan Chika menuju atap.
"Kak, tadi itu si ara sama chika bukan?." Tanya Dey sekilas melihat ChikAra saat mereka beranjak menuju ke atas atap.
"Chika? Siapa tuh?."
"Itu loh, gebetannya si ara." Jelas Dey
"Ohh, ntahlah.. Yang jelas tadi ara datang kesini bersama orang cakep."
"Yaitu pasti chika." Tebak Dey
•••"Wah, disini ada beragam macam tumbuhan ra!?." Girang Chika melihat sekelilingnya.
"Ya seperti itulah, sejuk kan?." Ucap Ara menghirup sejuknya udara malam. Ia berjalan ke tepi tembok tuk melihat pemandangan malam hari darisana.
"Iya sejuk ra." Sahut Chika menghampiri Ara, ia berdiri tepat disamping Ara.
"Chika.." Panggil Ara setelah hening melanda selama 5m.
"Iya kenapa ra?." Sahut Chika.
"Aku boleh nanya sesuatu gak? Tapi kamu harus jawab dengan jujur."
"Hm? Nanya soal apa?."
"Janji dulu kamu bakal jawab dengan jujur."
"Ish.. Iyadeh aku janji."
"Kamu seneng ngga ketemu sama aku? Kenal sama aku?."
"Mmm... Kasih tau ngga ya?."
"Jawab heh, kamu dah janji tadi."
"Ngg.. Iya, aku seneng bisa kenal sama kamu. Apalagi sekarang kita sudah berteman dekat seperti ini. Jujur sih, kamu tuh orangnya mood banget, walaupun kadang kadang ngeselin." Jelas Chika, yang menimbulkan senyum lebar diwajah Ara.
"Berarti kamu sayang dong sama aku?." PD Ara, namun diangguki oleh Chika.
"Iya sedikit."
Senyum Ara semakin mengembang saat manik mata mereka bertemu, entah apa yang dipikirkan Ara sampai ia bergerak tuk mengunci tubuh Chika ditebok menggunakan dua tangannya.
Kurang lebih, beginilah gambaran posisi ChikAra saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍁Paper Heart🍁 (ChikAra) TAMAT√
FanfictionIntinya cerita ini mengandung ChikAra.