Ceklek.
"Dey aku pul--.." Kedua bola mata Ara membulat sempurna saat Dey menutup mulutnya, lalu menariknya keluar dari kamar.
"Sttt.. Jangan berisik, jinan lagi tidur." Ucap Dey memelankan suaranya.
"Heh? Kok dia tidur dikamar gua?." Kekeh Ara menunggu penjelasan dari Dey.
"Hehe, jadi gini loh ara. Kita berdua keasikan pacaran sampai lupa waktu. Jadi gua suruh dia nginep juga, yakali gua tega liat dia pulang selarut ini?."
"Aelah, ngapain aja tuh sampai lupa waktu."
"Anak kecil ngga boleh kepo."
"Uhh.. Untung ada cctv dikamar gua."
"Heh!?."
"Bercanda elah, gila kali gua pasang cctv dikamar sendiri."
"Yakan bisa aja, soalnya lo tuh anaknya aneh banget."
"Aneh banget ngga tuh."
"Terima lah fakta diri sendiri."
"Tau ah. Gua mau pergi tidur ke kamar bokap, ngantuk parah." Kata Ara menguap panjang, lalu beranjak pergi darisana.
"Ini tamunya siapa, tuan rumahnya siapa?." Gumam Dey berbicara pada dirinya sendiri.
•
•
•"Nih, minum." Ujar Mira meletakkan dua gelas Coffe hangat, beserta dengan Roti cokelat dihadapan Ara, Fiony yang masih mengantuk.
"Uwah.. Makasih opung." Kompak FioRa mulai menyeruput Coffe masing masing.
"Santuy bung. Gua duluan ke kelas ya, mau ngerjain sisa tugas yang belum kelar semalem." Kata Mira yang diiyakan oleh Ara, Fiony.
"Ra."
"Iya kenapa??."
"Gpp, ngga jadi."
"Meh? Ngomong aja sih, gausah kaku begitu sama sahabat sendiri."
"Iya ra, ternyata apa yang kamu katakan itu memang benar."
"Benar soal?."
"Jikalau kita mencintai seseorang, kita harus memperjuangkan nya. Bukan hanya terdiam, dan merelakannya begitu saja."
"Nah! Cakep! Itu baru sahabat gua!." Ucap Ara secara refleks dengan volume suara yang besar, dan membuat human dikantin kompak menoleh menatap mereka berdua.
Termasuk Chika yang duduk dimeja tengah, bersama anggota Osis lainnya.
"Ara ih."
"Ya maaf kelepasan fio." Kata Ara cengengesan.
"Btw kasih tau siapa orangnya dong. Jangan bikin aku penasaran kaya gini." Lanjutnya dengan wajah yang memelas. (🥺)
"Utututu... Nanti kamu tau sendiri kok." Ucap Fiony menguyel uyel gemas pipi Ara.
"Aish, sakit demi apa fiony." Ringis Ara menyingkirkan tangan Fiony dari wajahnya.
"Pfftt.. Lagian kamu gemesin banget kalo kaya gitu, walaupun rada geli sih."
"Heh? Kok geli sih?." Kekeh Ara.
"Hehehe, kalo mau terlihat gemes sepenuhnya. Kamu kudu jadi tayo dulu, atau ngga dua botak. Biar pas kamu kaya gini tuh gemesin tanpa ada rasa geli club." Jelas Fiony sambil memperlihatkan wajah memelesan(🥺) ala Tayo, & Dua botak.
"Ih, kok kamu gemesin banget sih." Kini giliran Ara yang menguyel uyel pipi Fiony.
"Ara." Panggil Chika, yang menyita perhatian keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍁Paper Heart🍁 (ChikAra) TAMAT√
FanfictionIntinya cerita ini mengandung ChikAra.