"Hah? Yang bener? Alhamdulillah masyaAllah." Ucap Salsa langsung memeluk Jihan tanpa peduli orang-orang pengunjung lainnya.
Jihan tersenyum sambil mengelus punggung Salsa yang masih memeluknya dengan erat.
Salsa menguraikan pelukannya dan menatap Jihan, "Sehat sehat ya Han, jangan capek-capek. Mana si Robi biar aku bilangin-"
"Sttt, mas Robi belum tau." Ucap Jihan pelan.
"Kok bisa?"
"Yaa kalau mas tau aku ngga bakal sembunyi-sembunyi ngajak kamu ketemu Sal."
Salsa membulatkan mulutnya lalu menutupnya, "Oohh iya.."
"Jangan kelamaan Han dipendemnya, biar Robi juga bisa jagain kamu, ga tiap hari kerja terus."
"Iyaa sabar, aku bakal cepet kasih tau kok, mau ngasih surprise."
"Romantis banget ya kamu, aku ga yakin adik aku itu bisa romantis juga ke kamu."
"Hm? Emang kenapa?"
"Yahh.. dia kan kaku orangnya, dulu aja mau kenalan sama kamu lewat aku, apa-apa nyuruh aku, tanya kamu suka makan apa, kamu lagi sibuk ngapain, kamu suka warna apa."
Jihan mengembangkan senyumnya, itu sudah romantis menurut Jihan.
"Mas Robi itu romantis kok, romantis dengan caranya sendiri."
Salsa mencebik lalu memukul pelan lengan Jihan, "Serah lu."
Jihan terkekeh, "Beneran."
"Kamu aja yang gatau."
Salsa menyipitkan mata, lalu memajukan wajahnya pada Jihan. "Hayoloh, ngapain aja selama dirumah baru kalian?"
"Iihh Sal." Jihan memundurkan wajah Salsa dengan kelima jarinya membuat Salsa spontan menjauh.
"Ga usah kepo. Intinya suamiku itu romantis, gak kaku yang kayak kamu bilang."
"Dih iyalah, namanya suami ya pasti dibelain."
"Yeee gak percaya, terserah kamulah."
____
"Mas sampai jam berapa?"
"Hm jam 9 Han, insyaAllah ya. Kenapa?"
Jihan melihat jam di ponselnya, lalu kembali meletakkan ponsel ditelinga kanannya.
"Aku tungguin ya, aku udah masakin mas nih, yaa cuma sayur bening sama tahu tempe sih mas, sama sambel juga."
"Wuihhh jangan spoiler dong, jadi laper duluan kan."
Jihan tergelak mendengarnya, hal itu membuat Robi tersenyum senang.
"Iya udah, nanti aku kabarin ya kalau udah mau pulang."
"Yaudah mas, fii amanillah."
Robi mengucap Aamin tanpa bersuara, "Iya sayang, ma'assalamah."
"Aamiin."
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Jihan menutup sambungan, lalu beranjak ke dapur untuk menyiapkan masakannya meski masih satu jam lagi Robi akan pulang.
___
KAMU SEDANG MEMBACA
LEBIH DARI BAHAGIA (TAMAT)
Ficção GeralMenikah dengan Robi yang merupakan adik tingkat yang usianya lebih muda memang hal yang biasa, tapi bagaimana jika dia adalah adik ipar dari orang yang Jihan kagumi sejak SMA? Bagaimana kehidupan mereka setelah menikah dan kumpul dalam satu rumah ke...