Angin malam berhembus kencang membuat hawa di Yogyakarta semakin sejuk.
"Mas, gpp?" Tanya Jihan yang baru saja membersihkan badan dan mengganti pakaiannya.
"Dingin"
Jihan menghampiri Robi diatas kasur dan menggenggam tangannya.
"Ganti baju dulu mas." Ucapnya sambil meniup tangan Robi.
"Assalamualaikum" suara itu terdengar bersamaan dengan pintu kamar terbuka.
"Waalaikumsalam."
"Eh kenapa?" Salsa sedikit berlari setelah melihat Robi menggigil.
"Mas Robi menggigil ini, aku harus gimana?"
"Mas, selimut dikamar dong tolong." Ucap Salsa kepada Reza, Reza mengangguk segera mengambil selimut dikamarnya.
Salsa beranjak ke ranjang kesisi kiri Robi dan segera memeluknya.
"Jendela, AC udah kamu ini kan?"
Jihan mengangguk, sementara Salsa tetap memeluk adiknya.
"Ganti baju dulu."
Robi menggeleng.
"Tetep dingin dong, ganti dulu. Percuma lo pake selimut." Lanjut Salsa kesal.
"Iya mas, aku bantu."
Pandangan Jihan dan Robi bertemu, kata kata "aku bantu" seketika membuat Robi berpikir jauh.
"Aku bantu ke kamar mandi"
Robi kembali meniup tangannya, kemudian mengangguk. Iapun beranjak ke kamar mandi dibantu oleh Jihan.
"Udah mas?" Tanya Jihan dari pintu luar kamar mandi
"Mas?"
"Nggak pingsan kan tuh anak?" Celetuk Salsa membuat Jihan khawatir.
"Sal, jangan ngomong sembangan ah." Jihan membuka pintu kamar mandi, tepat dihadapannya Robi sedang berdiri dengan hoodie putih polos dan celana kain hitam.
"Mas, kok ngga jawab aku panggil?"
"Baru mau jawab"
"Bikin khawatir aja"
Robi hanya tersenyum tipis. Lantas Jihan memegang lengan Robi dan menuntunnya ke tempat tidur.
"Udah mendingan?" Tanya Salsa.
Robi mengangguk, ia mengambil posisi tidur terlentang kemudian menarik selimutnya dibantu oleh Jihan. Sementara Reza juga menyelimutinya dengan selimut yang ia bawa dari kamarnya. Hal itu membuat Jihan tertegun, yang kemudian kembali memandang suaminya.
"Makasih ya Sal.. Za." Ucap Jihan hati-hati.
"Iya sama sama, jagain ya. Dia manja kalau sakit." Ucap Salsa.
Robi membuka mata, "Jangan ngadi-ngadi."
"Emang iya, mau apa lo?"
Robi mencebik lalu badannya menyamping ke kanan, ke arah Jihan.
Jihan tersenyum melihat tingkahnya, bisa-bisanya salah tingkah dan secute ini.
"Eee.. selimut kalian?"
"Gpp, aku masih ada selimut." Jawab Reza menjawab kebingungan Salsa.
"Oh ya udah kalau gitu."
Salsa berbisik pelan, "Emang iya sayang?"
Reza mengangguk.
"Serius nih?" Tanya Jihan ragu.
"Serius, ada ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
LEBIH DARI BAHAGIA (TAMAT)
Fiksi UmumMenikah dengan Robi yang merupakan adik tingkat yang usianya lebih muda memang hal yang biasa, tapi bagaimana jika dia adalah adik ipar dari orang yang Jihan kagumi sejak SMA? Bagaimana kehidupan mereka setelah menikah dan kumpul dalam satu rumah ke...