10. I hate you

847 150 3
                                    

Berhari hari setelah kandasnya hubungan mereka, Sana memutuskan untuk mengganti nomor handphonenya.

Disisi lain tzuyu masih berusaha, masih setia berdiri didepan gerbang rumah minatozaki sana yang masih dianggap kekasihnya.

"Pak? Apa sana ada dirumah?" tanya tzuyu pada satpam yang bertugas.

Tzuyu berdiri diluar sambil memegang gerbang besi yang menghalangnya untuk masuk kedalam.

"Aden sebaiknya pulang saja sebelum tuan minatozaki pulang" ucap satpam

"Pak saya menanyakan Sana, apa dia ada didalam?"

"Non sana sudah pergi bersama temannya"

"Pak... Tolong jujur, saya tau dia didalam kan?"

Satpam itu hanya diam, sebenarnya dia kasian pada laki laki yang setiap hari berdiri didepan gerbang itu. Bahkan terik matahari dan dinginnya angin malam tak membuatnya lelah sama sekali.

"Kamu mencariku tzuyu?" seorang gadis keluar dari rumahnya.

Mata tzuyu terlihat sangat bahagia namun juga terdapat kesedihan sangat mendalam.

"Sayang?" panggil tzuyu diluar gerbang

"Non... Tuan berpesan..... "

"Tak apa pak, pak tolong tinggalkan kami berdua sebentar?" ucap sana memotong perkataan pak lee.

"Baik non" pak lee berjalan agak menjauh dari mereka.

Setelah kepergian satpamnya sana mulai mendekat kearah gerbang.

"Buat apa kamu kemari?" tanya sana

"Memar diwajahnya masih sangat terlihat, apa itu perbuatan papiku?" batin sana

"Aku ingin hubungan kita kembali seperti dulu, tolong beri aku kesempatan sayang... aku akan minta maaf pada mamimu"

"Tidak perlu" ketus sana

"Maafkan aku sayang" mohon tzuyu

"Sebaiknya kamu pergi saja, karna apapun yang kamu lakukan tetap tidak akan merubah keputusanku" tegas sana

"Sayang? Aku mohon?" ucap tzuyu dengan mata yang berkaca kaca.

"Percuma, aku sudah terlanjur membencimu" sana berjalan perlahan.

"Sayaaaaannnng?" air mata tzuyu mulai membasahi pipinya.

Mendengar teriakan itu Sana berhenti, namun dia tetap membelakangi tzuyu. Matanya basah, dia tak ingin tzuyu tau kalau dia menangis.

"Berhentilah memanggil aku dengan sebutan itu"

Sana melanjutkan langkahnya untuk kembali masuk kedalam, rindunya sudah terobati meski dia tersiksa melihat keadaan tzuyu sekarang.

"Apa yang harus aku lakukan agar kita bisa kembali?" batin tzuyu

"Aden sebaiknya pulang" satpam tadi menghampiri tzuyu

"Pak bisa saya meminta tolong?" tzuyu menghapus air matanya.

"Tapi den" -pak lee

"Saya mohon pak... Tolong bantu saya"

"Baiklah, apa yang bisa saya bantu den?"

"Tolong sampaikan pada sana, nanti malam saya menunggunya ditaman" ucap tzuyu.

"Baik den" angguk pak lee
.
.
.
.
Myoui.minari

minari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bring It Back ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang