47. I'm falling in love with U

1K 160 55
                                    

Irene sedang mengompres pipi dahyun yang memar dengan es batu yang sudah dibaluti kain "Kenapa kamu bisa brantem sama itu laki ha?" tanya irene

Dahyun diam tidak menjawab pertanyaan dari irene, karna kesal pertanyaannya tidak dijawab oleh dahyun? Irenepun sedikit menekan pipi dahyun.

"Aawww.." ringis dahyun langsung melihat kearah bossnya itu

"Sakit? Makanya kalau ditanya itu dijawab jangan diam aja" ujar irene

"Iya maaf" ucap dahyun

Kini irenepun selesai mengobati pipi dahyun "Selesai.. Yaudah keluar sana, kerja lagi"

"Terima kasih" dahyun bangun dan membungkuk setengah badannya

"Hmmm" irene hanya berdehem

"Yaudah keluar sana.. Ngapain masih disini?" usir irene yang melihat dahyun diam setelah berterima kasih

"Iya iya aku keluar"

Dahyun pov

Aku sangat berterima kasih pada irene yang telah mengobatiku tadi, sekarang aku telah keluar dari ruangannya karna diusir.

Dibilang kejam? Iya, dibilang tidak juga iya. entah ini perasaanku saja atau bukan, aku merasa istimewa disetiap perlakuannya terhadapku.

Misalnya seperti tadi, bahkan dia mengobati wajahku dengan telaten. Tapi aku tidak ingin diistimewakan olehnya, karna disini dia pemilik cafe sekaligus manager dan seharusnya dia adil terhadap kami semua.

Sana.. apa dia datang kesini hanya untuk meminta maaf..? Lalu mengapa harus memegang tanganku segala? Dan caranya melihatku, dan mata itu.. terlihat tidak ada kebencian lagi disana.

Apa dia betul betul hanya ingin meminta maaf..? Tunggu kim, apa kamu berharap lebih dari itu? Ayo kim buang perasaan itu jauh jauh. Dia tidak akan mencintaimu sampai kapanpun, tidak akan pernah.

Kamu harus bangkit, kamu harus melupakan semua masalalumu. Tuhan menyayangi-Mu maka dari itu Ia telah membuat rencana lebih indah untuk hidupmu kedepan.

"Kim... Apa pipimu masih sakit" tanya teman sesama kerjaku

"Tidak.. Ini sudah diobati oleh bu irene" jawabku

"Kurasa bu irene menyukaimu kim" ucapnya lagi

"Ah.. Tidak mungkin" aku membantahnya sambil tersenyum aneh

"Benar kim.. Kelihatannya bu irene menargetkanmu sebagai suami barunya" ucap barista cafe

"Ah itu lebih lebih tidak mungkin, aku sadar aku siapa"

"Tidak mungkinlah seorang bu irene suka laki laki sepertiku, lagi pula aku ini duda" lanjutku pada mereka

"Apa salahnya? Kan dia janda, kamu duda. Jadi cocok dong" ucap temanku lagi

"Ekhhhhemmm"

Kami bertiga terkejut ketika mendengar suara deheman seorang wanita dibelakangku.

"Siapa janda yang kalian maksud ha?" tanya wanita itu yang tidak lain adalah irene

Glep.. Kami serentak menelan ludah

Dua temanku itu langsung mengerjakan tugasnya masing dan meninggalkan ku sendiri mematung untuk menjawab pertanyaan dari irene.

"Siapa yang kalian maksud janda?" tanya irene padaku

"Itu.. Emm.. Itu" gugupku

Irene mendekat dan menyipitkan matanya "Itu siapa?"

Bring It Back ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang