16. Honeymoon

1K 149 31
                                    

Malam sudah menunjukkan larutnya, Kini dahyun memasuki kamarnya sana setelah beberapa saat lalu asik mengobrol dengan keluarga barunya.

Sana yang tengah duduk dikasur king size miliknya, pandangannya langsung tertuju kedepan saat seseorang mengetok pintu diluar sana.

"Apa saya boleh masuk?" yang ternyata itu adalah dahyun

"Hmmm" sana hanya berdehem

Dahyun membukakan pintu dan langsung berjalan kearah kasur yang sana duduki.

"Saya tidak menyangka bisa menikah dengan anda" dahyun mulai membuka suara setelah beberapa saat diam

"Umur saya masih 24th dan saya sudah memiliki istri"

"Sulit dipercaya" senyum dahyun melihat kearah sana

Sana melihat kearah dahyun sekilas, lalu dia menunduk kembali. Matanya sudah berkaca kaca, ia juga tidak percaya bahwa dirinya sudah resmi menjadi istri dari laki laki yang tidak sama sekali ia cintai.

"Maaf jika saya tidak bisa menolak perjodohan ini" ucap dahyun yang membuat sana kembali melihat kearah dahyun

Dahyunpun melihat kearah sana, perlahan wajahnya sedikit dimajukan. Sana hanya diam dan menutup matanya, namun air matanya yang sedari tadi ditahan kini jatuh membasahi pipinya.

"Apa anda menangis?" tanya dahyun yang membuka matanya sebelum bibirnya mententuh bibir sana

Sana mematung, dengan cepat dahyun langsung menghapus air mata sana dengan jarinya.

"Heeyy.. Jika anda belum siap? Kita tidak perlu melakukannya malam ini" senyum dahyun

Sana membuka matanya, dan menatap dahyun dengan matanya yang masih basah.

"Sampai kapanpun saya tidak akan pernah siap, karna apa? Karna saya tidak mencintai anda" ucap sana

Dahyun tidak kaget mendengar ucapan sana barusan, malah dia tersenyum kepada gadis yang ada didepannya itu.

"Apa ada laki laki yang anda cintai?" basa basi dahyun

"Saya tidak akan marah, bercerita lah tentang diri anda" lanjut dahyun dengan lembut dengan senyuman yang masih terukir dibibirnya

"Kita bisa menghabiskan malam ini untuk mengenal diri masing masing" kini pandangan dahyun menuju kedepan

"Saya tidak menyukai perjodohan ini" ucap sana

Sontak membuat dahyun melihat kesampingnya lagi, lagi lagi dia melihat sana mengeluarkan air matanya.

"Anda tidak perlu mencintai saya, bukankah kita bisa menjadi teman?" senyum dahyun menghapus air mata sana lagi

Sana terkejut atas ucapan dahyun barusan, matanya melihat wajah dahyun yang sangat tulus dengan ucapannya.

"Tapi bisakah kita tetap seperti suami istri didepan keluarga kita?"

"Bukan apa apa, saya hanya tidak ingin mereka bersedih" lanjut dahyun

Sana mengangguk dan dahyun melepas tangannya yang sedari tadi berada dipipi sana.

"Mulai malam ini dan seterusnya, saya akan tidur disofa" bangun dahyun mengambil bantal dan guling

Sana melihat langkah itu, dia tidak percaya jika dahyun sangat sangat mengerti posisinya.

"Hanya ini yang bisa saya lakukan untuk menebus kesalahan saya terhadap anda" batin dahyun

Dia meletakkan bantal dan guling disofa yang ada dikamarnya sana, dan dahyun langsung tidur.

Bring It Back ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang