4. Perjodohan

883 155 3
                                    

Pukul 12:24 KST

"Nak, coba bangunkan adikmu untuk makan siang" suruh eomma pada jihyo

"Iya ma"

Jihyo mulai menaiki tangga untuk menuju kamar dahyun, sesampai disana jihyo langsung membuka pintu perlahan.

Ceklek...

Jihyo tersenyum melihat adiknya yang tertidur pulas sambil memeluk guling.

"Rupanya kau masih sama seperti dulu" ucap jihyo pelan sambil menduduki ranjang king sizenya dahyun.

"Bagaimana nanti jika kau sudah menikah, pasti istrimu sangat cemburu sama guling" jihyo mulai mengelus kepala adiknya

"Euuhhhks" erang dahyun

"Tahu oh tahu cepatlah engkau bangun" nyanyi jihyo sambil menarik guling dari pelukan dahyun.

"Apaan sih kak baru juga tidur udah dibangunin" ucap dahyun menarik kembali gulingnya

"Baru tidur apanya ha? Setelah sampai dirumah tadi kamu langsung tidur " balas jihyo

"Baru juga satu jam" dahyun menggaruk garuk kepalanya

"Dasar tahu bulat! Ayo bangunn! eomma sama appa sudah menunggu dibawah untuk makan siang"

"Oke oke aku bangun" ujar dahyun yang mulai bangun mengucek matanya.

"Yaudah kakak duluan aja, nanti aku nyusul" lanjut dahyun menarik jihyo lalu mendorongnya keluar.

"Iya iya kakak keluar... Cepetan jangan nganu dikamar mandi" -jihyo

"Iya iya cepetan sana keluar"
.
.
.
.
Kamar mandi

Setelah mencuci wajah, dahyun melihat kearah cermin yang ada dalam kamar mandinya.

"Iya benar kata kak jihyo, aku kurusan" ucap dahyun memegang wajahnya

Selama dijepang bisa dikatakan kalau dahyun tidak pernah menjaga pola makannya, kadang kadang dia cuma sarapan pagi tapi lupa untuk makan siang, dan malam dia cuma makan buah.

Bosan, itu alasan yang digunakannya untuk tidak makan karna hampir setiap hari dia makan diluar.

"Aku harus cepat cepat pasti mereka sudah lama menunggu dibawah" ucap dahyun bergegas keluar kamar mandi.
.
.
.
.
"Itu ma anak kesayanganmu" ucap jihyo yang melihat dahyun menuruni tangga

Semua mata tertuju pada laki laki yang berusia 24th itu, dia turun hanya menggunakan kaos berwarna hitam dan clana pendeknya.

Sesampai dimeja makan dahyun langsung duduk disamping kakaknya jihyo.

"Sayang kamu harus makan yang banyak" ucap ibu dahyun yang mulai menaruh nasi dipiring dahyun.

"Iya eomma pasti" senyum dahyun

"Pasti kau sangat merindukan masakan eomma kan? Tanya jihyo

"Iya kak, aku merindukannya" -dahyun

"Jadi sama masakan eomma aja nih?" tanya jihyo lagi

"Masakan kakak juga dubu rindu, apalagi sama mie instan yang sedikit hangus waktu itu" ujar dahyun mulai sedikit tertawa

"Mana rasanya asin lagi" lanjut dahyun mulai tertawa lepas

"Bisa gak kamu berbohong untuk kebaikan agar tidak menyakiti perasaan orang lain?" balas jihyo dengan tatapan tajamnya

"Ohya pasti gabisa, kan kamu gak ada akhlak" lanjut jihyo menyuapi nasi kemulutnya

Bring It Back ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang