CHAPTER 56

2.9K 267 85
                                    

"Perkenalkan saya Jaeyoon" Pemuda itu menjabat tangan Taeil, Johnny, Yuta dan Taeyong bergantian.

"Saya Taeil dan ini adik-adik saya, Dia Johnny, Yuta dan Taeyong." Balas Taeil sambil memperkenalkan 3 adiknya yang ikut bersamanya.

Setelah mendapat kabar akan ada pendonor segera Taeil meminta suruhannya itu untuk mempertemukan mereka dan berbicara langsung.

Jaeyoon tersenyum. "Apa kah diantara mereka yang membutuhkan donor?" Tanya Jaeyoon.

Taeil dan 3 adiknya twrtawa kecil. "Bukan Jaeyoon-ssi, adikku yang membutuhkan donor tidak ikut kemari"

Jaeyoon menatap bingung Taeil. "Apa dia sedang dirumah?"

"Tidak, dia di rumah sakit. Dia juga koma, maka dari itu aku sangat membutuhkan donor ini untuk adikku." Jelas Taeil masih terus tersenyum ramah pada Jaeyoon.

"Maaf jika aku bertanya lagi, sudah berapa lama adikmu koma?" Tanya Jaeyoon.

"Sekitar 5 tahun dia koma" Jawab Taeil.

Jaeyoon mengangguk paham.

"Ehmm kalau boleh tahu kenapa kau mau mendonorkan ginjalmu untuk adikku?" Kali ini Taeyong yang bertanya.

Kali ini Jaeyoon yang tertawa kecil. "Tidak, bukan aku" jawab Jaeyoon.

Hal itu sontak membuat saudara Kim sedikit terkejut.

"Lalu jika bukan kau siapa?" Ujar Yuta.

"Adikku yang akan mendonorkan ginjalnya untuk adik kalian" Jawab Jaeyoon.

"Eh? emm dia..." Johnny menggantung kalimatnya.

"Dia juga sedang koma seperti adik kalian, 5 bulan lalu dia terlibat kecelakaan dan beberapa bagian tubuh seperti kaki dan tangannya sudah tidak ada yang berfungsi, beberapa saraf pun juga tidak berfungsi. Jika bukan karena alat-alat rumah sakit pasti adikku sudah lama meninggal, dan dokter yang merawat adikku juga sudah menyerah dan menyarankan untuk melepas semua alat yang menopang hidupnya karena memang sudah tidak bisa di selamatkan semuanya sudah hancur"

Taeil dan tiga adiknya masih diam karena mereka tahu Jaeyoon masih ingin melanjutkan kata-kata nya.

"dan beberapa tahun lalu sebelum adikku ini masuk kuliah, adikku mengajakku untuk mendaftarkan diri untuk menjadi pendonor organ saat kami meninggal dunia, tapi aku tidak setuju dan melarangnya sampai beberapa hari dia merengek dan membujukku tapi aku tetap tidak mau dan melarangnya. Tapi ternytaa kemarin saat aku masuk kekamarnya untuk mencari barang aku malah mendapatkan surat resmi yang tertulis jika nama adikku tercatat menjadi pendonor organ hahaha.... dia memang nakal sekali" Jaeyoon tersenyum sendu mengingat sifat naif adiknya.

Taeil menatap sedih Jaeyoon, dia mengerti apa yang dirasakan oleh Jaeyoon sekarang, tangannya bergerak menepuk pundak tegap itu. "Adikmu orang yang baik." Ujar Taeil.

Jaeyoon tersenyum. "Ya dia terlalu keras kepala, Lalu setelahnya aku berniat mencari orang yang membutuhkan donor dan ternyata aku bertemu dengan asisten kalian, dia memberitahu jika kalian sangat membutuhkan donor ginjal untuk adik kalian jadi aku iyakan dengan cepat, aku juga sudah bawakan semua catatan medis adikku, dia bersih dari alkohol, rokok dan narkoba karena dia memang tidak bisa mengonsumsi yang seperti itu." Lanjut Jaeyoon, dia mengelurkan berkas-berkas medis adiknya.

Johnny yang mengambil berkas itu dan membaginya untuk dibaca bersama kembarannya.

"Aku berharap saja organnya nanti cocok dengan adik kalian" Ujar Jaeyoon lagi.

Taeil tersenyum. "Ya kita akan melakukan tesnya, kau mau kapan kita melakukannya?"

"Aku setuju-setuju saja jika hari ini tes nya." Jawab Jaeyoon yang juga tersenyum.

BROTHER (NCT Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang