CHAPTER 49

3.6K 339 68
                                    


Di dalam pesawat yang di tumpangi Johnny, Taeyong, Yangyang dan Yiren sedang dalam keadaan damai karena para penumpang yang tertidur di kursi mereka masing-masing. Tapi tidak dengan Yangyang yang masih terjaga, dia menatap awan gelap dari jendela pesawat, tanpa sadar di samping kursi nya ada yang menatapnya dengan tatapan bersalah dan menyesal.

Setelah berpikir beberapa menit, dia memutuskan untuk memulai pembicaraan lebih dulu.

"Yangyang." Panggilnya.

Yang dipanggil sempat terkejut, karena dia pikir semua orang sudah tertidur ternyata ada yang masih terjaga, Taeyong hyungnya- ah tidak, setelah melihat matanya ternyata Lee Taeyong yang memanggilnya.

"Kau...

Yangyang menggantung kalimatnya, tak lama dia tersenyum tipis sambil menatap Lee Taeyong.

...Boleh aku panggil kau Hyung seperti lainnya?"

"Tentu." Balas Lee Taeyong dengan ekspresi datarnya.

"Apa kau memang membenci ku? Jika iya, aku akan membatalkan rencana pulang ku. Aku memang masih tuli, tapi tolong terima Shotaro di rumah kalian, dia sudah sembuh 100% aku tidak berbohong-

"Apa kau memang masih setakut itu padaku?" Lee Taeyong balik bertanya.

Yangyang terdiam sejenak, dia memberanikan diri untuk menatap mara Lee Taeyong, lalu dia mengangguk. Jujur dia memang masih takut pada Lee Taeyong.

"Maafkan aku. Setelah kepergian kalian dari rumah sakit hari itu, aku selalu di hantui rasa bersalah." Lee Taeyong tersenyum miris.

"Kau pasti tidak percaya jika alter ego sepertiku bisa merasakan rasa bersalah itu. ya aku juga, aku pikir diriku ini ada hanya untuk menemani diri asli Kim Taeyong ternyata tidak, aku bisa merasakan rasa kehilangan saat kalian pergi. Ditambah lagi... Ibu Irene yang selalu muncul di mimpi Taeyong, dan bahkan hari itu ibu menegurku secara langsung."

"I-ibu? bagaimana bisa?" Tanya Yangyang bingung.

Lee Taeyong Flashback.

Diruangan serba putih hanya di temani oleh dinding tidak ada yang lain, disana Kim Taeyong yang mengurung dirinya sendiri, serta Lee Taeyong yang berusaha untuk mengendalikan diri Kim Taeyong agar segera keluar dari ruangan Putih dan pengap inu.

"Kenapa kau melakukan itu hah!! Kau mengusir adik-adikku! Kau membuat mereka pergi! KAU MEMBUNUHNYA!!-

"AKU MELAKUKANNYA UNTUK MU, MEREKA HARUS DIBERIKAN PELAJARAN ATAS APA YANG KAU LEWATI DI MASA LALU KIM!!"

Bugh!

Bugh!

Kim Taeyong dengan keras memukul kepalanya sendiri, dia ingin alter ego ini hilang dari tubuhnya.

"Hiks~ dari banyaknya orang kenapa kau memilihku hiks~" Sambil menangis dia terus memukul kepalanya serta beberapa bagian tubuh lainnya.

"Jangan sakiti dirimu bodoh! Kim Taeyong hentikan!!"

Bugh!

Bugh!

Plak!

"Pergi kau hiks~ dari tubuh ku!!"

Baru saja Taeyong akan kembali memukul dirinya, sebuah tangan lembut menghentikan pergerakannya.

Tangis Taeyong tambah menjadi saat melihat seorang wanita yang paling dia rindukan duduk di hadapannya dengan tatapan lembut dan sayang, bahkan setelah apa yang terjadi dirinya masih mendapatkan senyum dari wanita yang sudah melahirkannya.

BROTHER (NCT Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang