CHAPTER 22

3.1K 320 31
                                    

Korea Selatan

Rumah Keluarga Kim Taeil.

Setelah mendapat Izin untuk tidak masuk sekolah karena masih dalam masa pemulihan dua hari yang lalu, akhirnya Jeno dan Jaemin kembali masuk ke sekolahnya.

"Na, kau mau diantar siapa ke sekolah?" Tanya Taeil. Jangan menganggap Taeil pilih kasih antara Jeno dan Jaemin, Jeno sendiri yang mengatakan jika dirinya tidak mau dan tidak sudi diantar Hyung-hyungnya, beberapa kali hyung-hyung dan Jaemin menawari pergi bersama tapi dia menolak dengan kasar. Dari pada tambah sakit hati dengan kata-kata atau sifat kasarnya lebih baik diamkan dan biarkan saja toh, dia masih aman karena yang mengantar supir pribadi Taeil.

Jaemin terlihat menimbang-nimbang pertanyaan hyung nya itu. Sebenarnya Jaemin menghindari yang namanya pergi diantar Hyung-hyung nya apalagi Jungwoo, hyung nya ini sepertinya mulai curiga dengan dirinya, Sampai sekarang juga belum ada yang tahu tentang penyamaran Jaemin di sekolah. "Ehmm, terserah saja. Tapi Nana mau kerumah Mommy dulu. Menjemput Yangie agar pergi bersama." Ujar Jaemin.

Taeil mengangguk. "Ya sudah pergi bersama hyung saja." Ujar Taeil.

Jaemin mengangguk, lalu dia berdiri dari kursi makannya, dan berjalan ke arah kamar untuk mengambil Tas sekolahnya.

Kepergian Jaemin membuat Jungwoo langsung berpindah tempat duduk di dekat Taeil, Tidak lupa membawa sarapannya.

"Hyung, Kau tidak merasa aneh selama ini?" ujar Jungwoo.

Taeil menaikkan alisnya lalu menatap Jungwoo. "Apa yang aneh?"

"Nana... Apakah setiap mengantar nana, dia minta turun di supermarket yang kurang 1KM dari sekolahnya?"

Taeil mengangguk sambil mengunyah makanannya.

"Hari itu saat aku mengantar Jaemin dia juga minta turun disana." Sahut Doyoung.

"Memangnya apa yang aneh? Hanya berhenti disana kan? Dia juga bilang ingin membeli sesuatu disana." Ujar Taeil.

"Tidak hyung... hyung pasti juga merasa aneh kan saat dia pulang, pasti Nana akan memakai baju seragam yang berbeda dari saat dia pergi." Ujar Jungwoo lagi.

"Apa kaitannya-

"Iya, hari itu kalo tidak salah 1 minggu yang lalu aku yang mengantar jemput Jaemin dan seragamnya memang berbeda saat pergi dan pulang, saat aku tanya dia bilang terkena saus saat makan." Jelas Doyoung.

Taeil hanya menggeleng, dia tidak mengerti apa yang di bicarakan Doyoung dan Jungwoo. Bukankah itu hal yang wajar berhenti di supermarket lalu pulang dengan seragam atau baju yang berbeda. Banyak yang terjadi, kita tidak tahu kalau mau tahu mata-matai saja Jaemin 24 jam.

Jeno berusaha untuk bersikap biasa saja, sebenarnya dia mulai merasa takut. apalagi Nayeon, dia memilih diam dari pada banyak pertanyaan yang datang padanya.

"Sayang,...

prak

ting

Nayoen tiba-tiba kelabakan, sampai-sampai sendok dan garpu yang dia pegang terjatuh ke lantai.

"Kau kenapa? Aku hanya memanggilmu." Taeil menatap Heran istrinya ini.

"Ti-tidak papa, aku hanya terkejut tadi. A-aku akan mengambil sendok dan garpu baru." Nayeon langsung berdiri dan pergi kembali ke dapur.

"Ibu aneh sekali padahal sendok dan garpu ada di sini." Ujar Chenle.

"Entahlah, padahal ayah hanya ingin bertanya dimana jas kerja ayah." Ujar Taeil.

BROTHER (NCT Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang