CHAPTER 37 (B)

3.2K 351 52
                                    

Korea Selatan.

Rumah kediaman Kim Kai.

Kesedihan kembali lagi pagi itu, Jennie sudah memberitahu semuanya pada ke tiga anaknya.

"Hiks~ Dejun hyung hiks~"

Jennie juga tak bisa menahan air matanya. "Tenang lah sayang, kita doakan yang terbaik untuk hyung kalian yah. Hentikan tangisan kalian sayang."

"Mom hiks~ kita ke Jepang!" Ujar Yangyang.

"Tidak sayang, kita tunggu kabar dulu dari hyung mu yah." Bujuk Jennie.

"Mom.... Ke Jepang sekarang hiks~ Mom!" Jeno menatap memohon pada sang Mommy

Jennie hanya menggeleng, dia juga sudah dipesankan agar nanti untuk menyusul oleh Taeil.

"Kita sarapan yah, Mommy mohon sekarang, kalian tadi malam tidak makan."

"J-jepang Mom..." Ujar Jaemin.

"Kita tunggu dulu kabar hyungmu sayang, Mommy sangat sangat memohon sekarang pada kalian bertiga makan. Mommy tidak bisa melihat kalian seperti ini, apalagi jika kalian sakit. Mommy mohon makan sekarang yah." Jennie kembali membujuk 3 anaknya.

Dengan berat hati mereka memenuhi permohonan Jennie, mereka makan walau tidak selera ini demi sang Mommy.

"Jika hyung kalian sudah kabari Mommy atau kakak ipar kalian, kita akan langsung terbang ke Jepang, Mengertikan?"

Ke tiga nya mengangguk lemas, jika bisa mereka ingin pergi sekarang juga untuk melihat Dejun hyung mereka.

Ke tiga nya mengangguk lemas, jika bisa mereka ingin pergi sekarang juga untuk melihat Dejun hyung mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tokyo, Jepang.

Rumah kediaman Yuta.

Cklek!

Yuta membuka pintu kamar yang di pakai Xiaojun selama tinggal di rumahnya, Satu persatu dari mereka masuk kedalam. Tidak semua yang ikut kerumah Yuta. Mark, Hendery, Jungwoo dan Kun masih berada di rumah sakit. Mark dan Hendery ingin tetap berada disana mereka tidak ingin jauh dari sang kembaran, sedangkan Kun sebagai dokter yang bertanggung jawab atas Xiaojun harus tetap berada disana dan Jungwoo disana mendadak menjadi asisten Kun, Jungwoo sendiri yang memintanya dia awalnya senang saat tahu salah satu hyung nya dokter handal dan pemilik rumah sakit jadi dia tidak perlu jauh-jauh belajar ilmu kedokteran, tapi waktunya sedang tidak pas untuk mengekspresikan antusiasnya itu.

Kembali pada para Hyung Xioajun, Mereka semua menatap tak percaya keadaan kamar Xioajun. Taeil mendekat ke salah satu kertas berwarna merah yang tertempel di dinding, dia membaca pesan yang tertulis.

BROTHER (NCT Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang