CHAPTER 67 (END)

3.4K 229 76
                                    

Siang hari, cuaca yang mendung di musim semi. Seolah tahu ada makhluk bumi yang tengah berduka. Acara pemakaman Jennie tengah dilakukan, para pelayat tak kunjung habis untuk ikut menyampaikan bela sungkawa mereka pada keluarga yang ditinggalkan. Jennie di makamkan tepat di samping makam sang Suami Kim Jongin. Ya, kalian tidak tahu bukan jika makam Kai ada di Korea bukan di Paris, hal itu adalah permintaan ayah dan Ibu Kai agar anaknya di makamkan di negara kelahirannya, dan pada saat itu pemakaman ini dilakukan secara tertutup hanya keluarga yang boleh datang. Karena juga masih dalam keadaan bersembunyi hari itu, Jennie, Yangyang dan Shotaro langsung kembali pulang ke Paris agar keluarga Kim tidak melihat mereka bertiga.

Banyak yang ikut bersedih akan kepergian Jennie terutama keluarga mereka. Ibu Jennie dan Rosé sempat pingsan saat baru saja sampai dan melihat anak pertamanya sudah tidak bernyawa dan Rosé sendiri sampai duduk di kursi roda untuk ikut kepemakaman karena kehamilannya ditambah sedikit stress akan kepergian sang kakak tercintanya. Jeongwoo pun sedari tadi tidak meredakan tangisannya, dia menangis terus menerus sambil memeluk Yangyang. Taeil yang melihat itu seperti melihat dirinya bersama adik-adiinya saat di pemakaman orang tuanya. Kenapa harus ada anak kecil lain yang bernasib sama seperti dia dan adik-adiknya dulu.

Sesaat peti akan masuk kedalam tanah. Kembar bungsu ditambah Jeongwoo meminta agar bisa memeluk dahulu peti sang Mommy untuk terakhir kalinya.

"Hiks~ mom Uwo janji akan menjadi anak yang lebih baik lagi. Hiks~ uwo juga akan menjadi penyanyi hebat untuk Mommy dan Daddy. Uwo sudah ikhlas ditinggal Mom dan Dad sekarang, selamat jalan Mom, susul Daddy disana ya. Mudaha kalian bertemu kembali di alam yang lebih indah dari dunia. Uwo sayang Mommy, sampaikan salam Uwo untuk Daddy. Love you Mom dan Dad." Terakhir Jeongwoo mencium peti Jennie.

"Mom, Yangie berjanji akan meneruskan semua yang Daddy tinggalkan untuk Yangie. Yangie juga akan menggantikan Mommy dan Daddy untuk menjaga Jeongwoo, mom jangan khawatir tentang Jeongwoo ada Yangie dan kembaran Yangie selalu siap untuk Jeongwoo jika dia butuh. Yangie sayang Mom, terima kasih karena sudan menemukan Yangie di bandara, terima kasih karena memberikan kasih sayang yang sama seperti Jeongwoo untuk Yangie dan kembaran Yangie, terima kasih karena dengan suka rela menggantikan figur ibu kandung kami, terima kasih karena dengan sabar Mom dan Daddy membimbing kami yang mempunyai sifat berbeda-beda, terima kasih karena sudah melakukan banyak hal untuk kami mom. Banyak kata terima kasih untuk Mommy, tapi Yangie tidak enak jika harus mengatakan semuanya. Yangie katakan nanti di dalam hati saja ya Mom, mudahan suara hati Yangie dan kembaran Yangie serta Jeongwoo sampai kepada Mommy. Yangie dan Lainny juga titip salam untuk Daddy, akhirnya rasa rindu Mom untuk Daddy segera tercapai ya Mom. Pasti Mom akan segera bertemu Daddy, Yangie juga dari sini akan selalu berdoa agar Mom diberikan tempat yang sama seperti Daddy agar bisa selalu bersama seperti Ayah dan Ibu Yangie di surga. Semoga Mom selalu tenang disana, Terima kasih karena sudah membuat Yangie dan kembaran Yangie kembali memiliki Hyung yang lengkap dengan kesembuhan Dejun hyung dari Ginjal yang Mom berikan. Always Love You." Yangie ikut mencium peti itu, di iikuti oleh 5 kembarannya karena semua ucapan Yangyang adalah suara hati mereka 6.

"Taro sayang Mommy, terima kasih karena sudah sangat sabar menyembuhkan Taro agar bisa menjadi anak-anak normal seperti umumnya." Ujaran Terakhir Shotaro menjadi penutup, dan akhrinya peti itu sudah masuk kedalam tanah dan dikubur dengan baik dan membawa doa-doa baik pula.

"Padahal aku belum memperlihatkan anakku pada mu Jennie Eonni, tapi kau sudah pergi lebih dulu." Lirih Rosé dari kursi rodanya. Jaehyun yang sedari tadi berdiri di samping sang istri hanya bisa mengelus pundak istrinya dan memberikan ketegaran.

Acara pemakaman selesai, beberapa tamu yang masih berada di sana. Menyempatkan diri menaruh bunga di atas kuburan Jennie, tepat di depan nisannya yang terpajang gambar Jennie yang tersenyum manis disana.

BROTHER (NCT Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang