CHAPTER 44

3.3K 304 72
                                    


Pagi yang sejuk di Kota Paris, Banyak orang yang keluar dari rumah mereka untuk melaksanakan kegiatan masing-masing, ada yang berolahraga, pergi bekerja dan ada juga yang sedang menyiram tanaman, seperti Jennie sekarang. Wanita paruh baya itu sedang dengan suasana hati yang bagus pagi ini, bagaimana tidak pagi tadi saat dia bangun dia sudah di kejutkan dengan seorang gadis yang memasak di dapurnya.

"Aunty." Sapa Yiren, yang menyusul Jennie.

Jennie menaruh selang airnya lalu tersenyum ke arah Yiren.

"Aunty ayo sarapan, semuanya sudah siap." Ujar Yiren, dia balas tersenyum ke arah Jennie.

"Bibi tolong lanjutkan menyiram tanamanku yah?" Ujar Jennie pada pembantunya.

Pembantu itu mengangguk mengiyakan permintaan Jennie dengan senang hati.

"Terima kasih bi, Ayo sayang kita masuk." Ajak Jennie, dia sudah mengandeng Yiren dengan sayang menuntun kekasih anaknya itu ke meja makan.

Saat sampai terlihat lah wajah-wajah bantal dari, Haechan, Jeno dan Hyunjin, Yang lainnya sudah segar walaupun belun mandi tapi sudah mencuci muka.

Jennie melepaskan gandengannya pada Yiren dan langsung mendudukkan diri di kursi makannya diikuti Yiren yang duduk di samping Yangyang.

"Silahkan dimakan anak-anak sarapannya, pagi ini yang memasak calon menantu Mommy." Ujar Jennie dia menatap jahil wajah memerah Yiren yang sudah menunduk malu.

Lainnya tertawa melihat ekspresi wajah Yiren.

"Wah! Masakanmu sangat enak Yiren!" Puji Renjun, dan diangguki semuanya.

"Terima kasih, ayo dilanjutkan makannya." Balas Yiren.

"Mom nanti Nono bawa kekasih Nono juga dan nanti nono suruh memasak untuk mommy!" Celetuk Jeno.

Hal itu langsung di balas seruan tidak setuju dari 3 kembarannya. Renjun, Haechan dan Jaemin.

"Jangan mom, Yeji membakar roti saja gosong mom! Jangan!" Seru Haechan.

"Disuruh memasak air saja dapur hampir kebakaran mom!" Tambah Jaemin.

"Memasak nasi di rice cooker saja jadi seperti bubur, lembek sekali." Kali ini Renjun.

Jeno memandang tak suka pada tiga kembarannya, ayolah yang penting kan kekasihnya sudah mau berusaha memasak, tolong hargai kerja keras kekasihnya itu.

Jennie tertawa kecil mendengar aduan 3 anaknya. "Temukan saja dia pada Mommy, nanti biar Mom yang ajarkan dia memasak, jika dia mau?"

Jeno mengangguk semangat, matanya berbinar menatap Jennie. "Pasti!! Yeji pasti mau Mom, satu jam lagi dia akan sampai di sini!" Ujar Jeno menggebu-gebu.

Semua mata di meja makan itu langsung menatap Jeno, menuntut penjelasan kata-kata Jeno barusan.

"Apa katamu tadi!?" Tanya Shotaro.

"Apa?" Jeno bertanya balik.

"Yang tadi?" Ujar Haechan.

"Apa yang tadi?" Jeno menaikkan alisnya.

Semua nya menghembuskan nafasnya frustasi, Jeno pasti terlalu banyak bermain dengan Hyunjin makanya jadi seperti ini bodoh nya keterlaluan.

Jennie Menggelengkan kepalanya lalu menatap Jeno lembut. "No, nanti Yeji akan kesini?"

"Iya mom, dia akan kesini dia bilang dia bosan di rumah nya, jadi dia akan ikut kita liburan disini!!" Jelas Jeno menggebu-gebu.

Jennie ikut tersenyum lebar bersama Jeno, dia akan punya teman berarti selama beberapa hari, ah menyenangkan sekali.

BROTHER (NCT Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang