CHAPTER 20

3.4K 333 20
                                    

Korea Selatan.

Bagaimana perasaanmu saat masih ada rapat penting, dan tiba-tiba di telpon dari dua sumber yang berbeda dengan laporan yang sama, yang menyatakan bahwa adik-adik bungsu mu tidak sadarkan diri dan dilarikan dirumah sakit.

Panik. Tentu saja itu yang di rasakan Taeil sekarang, dia mengemudi mobil dengan kecepatan penuh agar cepat sampai di rumah sakit tempat 3 adik bungsunya di rawat.

Sesampainya di rumah sakit Taeil langsung berlari ke ruangan adik-adiknya. di depan ruangan terlihat Nayeon, Jennie, Kai dan Jeongwoo anak bungsu Kai dan Jennie.

"Bagaimana mereka!" Tanya Taeil.

"Hei tenanglah... Duduk dulu disini, Ini minumlah atur dulu nafasmu lalu bertanya." Ujar Nayeon menarik Taeio untui duduk di sampingnya.

Taeil meminum air yang diberikan oleh istrinya, lalu mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Sudah tenang?" Tanya Naeyon.

Taeil mengangguk.

"Baiklah, Aku akan menjelaskan apa yang terjadi pada Jeno, Sebelum dia pingsan dia ada di rooftops sekolah sedang manangis sendirian disana, aku sempat menemaninya juga. Kami bercerita hinggan beberapa menit kemudian dia sudah tidak membalas ucapanku dan tiba-tiba badannya menjadi panas seperti demam. Setelah aku mengeceknya dia sudah tidak sadarkan diri dipelukanku. Jadi aku membawanya ke rumah sakit ini dan bertemu dengan Kai-ssi dan Jennie-ssi yang mengantar Jaemin dan Yangyang juga kemari dengan ke adaan yang sama seperti Jeno." Jelas Nayeon.

Taeil menyenderkan tubuhnya, dan menghelakam nafasnya berat.

"Jangan sampai kejadian 10 tahun lalu terulang lagi... Aku tidak bisa melihat adik-adik ku seperti ini." Ujar Taeil.

Kai menepuk pundak Taeil mencoba untuk memberi ketegaran pada kakak kandung anak sulungnya itu. "Mereka pasti baik-baik saja, sepertinya ini tidak akan seperti 10 tahun yang lalu."

cklek.

"Keluarga ke tiga pasien?"

Taeil dan Kai langsung berdiri di hadapan sang dokter.

"Kami dokter, bagaimana kondisi mereka?" Tanya Kai.

"Mereka demam dan panasnya cukup tinggi, tapi tenang saja ini hanya demam biasa tidak ada yang perlu di khawatirkan. Saya juga sudah memberikan obat penurun panas untuk mereka bertiga." Jelas sang Dokter.

Mereka semua menghela nafas lega. Tapi tidak untuk Taeil dia memikirkan adik bungsunya yang lain.

"Mommy... Yangie hyung tidak apa kan?" Tanya Jeongwoo.

Jennie tersenyum pada anak bungsu nya itu. "Iya sayang, hyung mu tidak apa hanya demam saja." Jawab Jennie.

Nayeon tersenyum lalu mengelus sayang kepala Jeongwoo. "Kau sayang sekali pada hyung mu ya?" Tanya Nayeon.

"Tentu saja, walaupun terkadang dia menjengkelkan aku tetap menyayanginya." Jawab Jeongwoo.

"Dokter ketiga pasien sudah sadar!"

Seruan perawat itu membuat semua orang memusatkan pandangannya pada ruang rawat Jaemin, Jeno dan Yangyang.

"Sebentar Tuan-tuan saya akan memeriksa pasien dahulu." Ujar sang Dokter.

BROTHER (NCT Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang