CHAPTER 58

2.4K 277 42
                                    

Tiga pemuda di sana mulai menatap jenuh suasana bandara Sore ini, Setelah menyelesaikan kelas kuliah mereka, mereka langsung melajukan gas ke bandara untuk menjemput seseorang.

"Siapa yang bilang pesawat nya sampai pukul 5 sore hah!?" Ujar Yangyang kesal.

"Hyunsuk!" Balas Jeno.

Hyunsuk yang disebut namanya langsung menatap Jeno tak terima. "Bukan aku! Kau Jeno yang mengatakan pesawat Hyunjin sampai pukul 5 Sore, dan ternyata pukul 6 nanti sampainya!"

Yangyang hanya memutar bola matanya malas. Mereka bertiga sudah menunggu satu jam disini, tadi mereka sempat akan pulang dahulu lalu kembali lagi ke bandara karena jadwal pesawat yang tiba-tiba berubah atau Jeno dan Hyunsuk yang salah dengar ucapan Hyunjin kemarin ah entahlah. Tapi ini sudah pukul 6 seharusnya Hyunjin sudah sampai.

Masih asik dengan acara menunggu mereka, tiba-tiba suara teriakan yang memanggil mereka bertiga terdengar. Yangyang, Jeno dan Hyunsuk langsung berdiri tegak dan tersenyum lebar, bahkan mereka langsung berlari ke arah Hyunjin.

Hyunjin merentangkan tangannya untuk menyambut pelukan tiga temannya.

"REY! JENO! HYUNSUK! AKU KEMBALI!! AKU SANG- at merindukan kalian, Aishh! Sialan!" Umpat Hyunjin di akhir karena melihat tiga temannya yang berlari berebut memeluk sang Mama bukan dirinya, padahal dia yang paling bersemangat menemui teman-temannya tapi teman-teman biadabnya ini malah lebih dulu memeluk Mama nya.

"Aunty Sana kenapa baru sekarang kesininya? Rey merindukan Aunty!" Ujar Yangyang sambil memeluk erat Sana.

Sana balas memeluk Yangyang tak kalah erat. "Aunty juga rindu Rey, kalian sudah sembuh?" Tanya Sana, tangan satunya bergerak mengelus kepala Jeno.

Yangyang melepaskan pelukannya lalu berganti Jeno dan Hyunsuk yang memeluk Sana.

"Kami sudah sembuh dan sehat seperti biasa Aunty." Jawab Yangyang.

"Hyunsuk bagaimana? Sehat kan nak?"

"Tentu saja Aunty." Jawab Hyunsuk.

"Baguslah kalau begitu, lebih baik kalian peluk juga anak Aunty disana yah, nanti jika dia marah dia akan meminta Aunty untuk kembali pulang ke Jerman." Ujar Sana, dia terkekeh kecil melihat Hyunjin yang sudah terduduk di lantai tengah-tengah bandara dengan kaki selonjoran serta koper dan tas yang dia bawa di taruh sembarang tempat.

Bukannya meng iyakan suruhan Sana, Mereka bertiga malah menuntun Sana ke mobil yang mereka bawa dan mengambil alih koper Sana, serta Jeno yang mengambil alih tas dan koper Hyunjin, tanpa memperdulikan Hyunjin yang menatap tajam mereka bertiga.

"Apa wajib memeluknya aunty?" -Hyunsuk.

"Memangnya dia siapa?" -Jeno.

"Aunty membawa tukang kebun aunty kesini yah?" -Yangyang.

"KALIAN BENAR-BENAR TEMAN SIALAAN!! MAMA HYUNJIN MAU PULANG SAJAAA!!"

Setelah drama Hyunjin merajuk di Bandara, akhirnya setelah menaruh semua koper di rumah Sana yang ada di Korea, mereka langsung pergi lagi ke Rumah sakit, karena Sana yang memang bertujuan ke Korea hanya ingin melihat teman tetangganya dulu Di Jerman.

Cklek!

"Sana!? Benar itu kau?" Tanya Jennie.

Sana tersenyum lebar, dengan cepat dia mengangguk dan berjalan ke arah brankar Jennie.

Dua wanita itu saling berpelukan melepas rindu.

"Kenapa baru sekarang kau menemuiku?" Tanya Jennie.

"Kenapa kau ada di sini hah!? Kau sakit apa Jennie-yaa?"

BROTHER (NCT Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang