Twenty Three / Hilang?

741 42 2
                                    

Ada yang kangen? Pasti gak ada, okay. Sudah biasa😌

Gimana kabar kalian? Semoga baik-baik aja ya. Jangan lupa tetep jaga kesehatan, jangan banyak pikiran dan tidur teratur agar kesehatan tetap terjaga.

Biasakan minum air mineral untuk menjaga kesehatan kalian ya🤗❤️🥰

Happy reading☘️☘️☘️

***

"Capek banget sih!"

"Jadi gini ya, kehidupan mahasiswa beneran tuh!"

Valen menatap Gea aneh, mendengar celutukan yang sama anehnya. Apa-apaan maksud kalimat Gea tersebut? Mahasiswa beneran? Dikira kuliah gak bayar?! Sampek harus jadi mahasiswa bayangan bukan beneran?!

"Baru sadar kalo Lo emang mahasiswa yang sebenarnya?" Tanya Valen memusatkan perhatian pada sahabatnya.

Mengkipas-kipaskan sebuah buku pada lehernya, Gea menjawab, "Yakan, lo tau sendiri kalo gue jarang ngerjain tugas. Paling mentok ya, minta contekan! Kaya gak kenal sama gue aja, Lo!"

"Lo tuh ya, Ge! Serius dong! Capek gue mikirnya!"

"Materi ini udah di bahas minggu lalu! Harusnya Lo udah paham! Bukan malah pelajarin dari awal lagi!"

"Dan Pak Gara ngasih tugas berkelompok buat nambah nilai akhir kita nanti!"

"Seharusnya kita udah selese nugas!"

"Tapi harus stuck gegara Lo yang masih belom paham!"

"Bantuin beban gue sedikit kek, jangan ngeluh terus! Pusing gue dengernya!"

Alhasil Valen tak kuasa menahan kekesalannya. Mendapat kesempatan menumpahkan emosinya, tak akan ia lepas, Valen mengeluarkan semua uneg-unegnya pada Gea yang menjadi teman satu kelompoknya.

Satu minggu menjelang kegiatan bansos, tiba-tiba Pak Gara memberikan tugas kelompok. Satu kelompok terdiri atas dua orang, Pak Gara memberikan tugas ini sebagai hari pengganti karena kegiatan bansos bertepatan dengan jadwal matkul Pak Gara.

"Kok Lo marah sih, Val?"

"Gimana gue enggak marah! Lo dari tadi belom ngerjain bagian Lo sendiri! Ujung-ujungnya apa? Semua gue yang ngerjain!" Dengan berapi-api, Valen menumpahkan kemarahannya.

Gea menatap Valen aneh, tidak biasanya Valen baperan seperti ini. Uring-uringan tak jelas yang membuatnya pusing sendiri. Sepertinya Valen memiliki mood yang kurang bagus hari ini.

"Mau nonton gak?" Gea berselancar di ponsel berwarna pink glossy miliknya.
Mencari sesuatu disana.

Setelah ketemu, Gea menyodorkan ponselnya pada Eca, "Hari ini ada Shaun the Sheep Movie. Mau nonton gak?" tanya Gea untuk kedua kalinya.

Valen melihat sebuah laman Instagram salah satu mall yang menampilkan jadwal penayangan salah satu kartun favoritnya. Memang sejak kakinya sembuh, dan ia dapat kembali berjalan Valen mengajak Gea untuk pergi ke bioskop untuk menonton kartun kesukaannya.

Tapi berakhir di tolak oleh Gea, karena usia mereka terbilang tua untuk menikmati kartun anak-anak. Lagi pula apakah Valen tidak berpikir jika ruang bioskop akan penuh dengan anak kecil yang menurut Gea sangat ribet. Membayangkan saja membuat Gea pening, apalagi Gea mengiyakan ajakan Valen. Bisa-bisa Gea yang harusnya have fun justru stres.

"Mau gak? Gue bayarin deh!"

Terpaksa! Gea terpaksa menjilat ludahnya sendiri setelah kemarin sempat menolak ajakan Valen, mau bagaimana lagi, Gea tidak punya pilihan lain. Dari pada sahabat baiknya marah dan mendiamkan Gea, lebih baik Gea berkorban sedikit demi kesenangan bestie terbaiknya.

Yes, Mr Lecturer!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang