Chapter 29

220 6 2
                                    

***

Dave mengeluh dalam tidurnya, merasakan cahaya matahari menembus kelopak matanya. Memaksanya untuk membuka mata, merasakan denyut sakit di kepalanya ketika retinanya menerima serangan cahaya tiba-tiba.

Dia mengangkat lengannya demi menghindari sinar matahari. Membuat otot-otot lengannya menonjol dan membulat dengan sempurna.

Perlahan dia beringsut bangun. Meringis merasakan kepalanya seakan mau pecah. Menghembus gusar mengingat penyebab semua ini. Semalam dia mabuk setengah mati.

Dia ingat suara Alex yang menggerutu mengumpatnya sepanjang perjalanan pulang. Dan...

Dave sontak terbelalak dengan mata membuka, dan kesadarannya berkumpul secara seketika.

"Malam tadi... " gumamnya ragu.

Lalu matanya menebar ke lantai. Namun lantai kamarnya bersih tanpa baju berserakan. Seperti biasa setiap pagi.

Matanya beralih ke atas kasur. Jantungnya berdetak cepat ketika tangannya terulur meraih selimut. Dan kemudian matanya kembali melebar.

Bercak merah di atas sprei.

"No, no! What i've done?!" keluhnya frustasi.

Dia berdiri, berjalan ke arah lemari. Menyambar celana sekenanya, lalu bergegas menuju pintu, keluar dari kamar.

Pemandangan selanjutnya membuatnya tertegun.

Tampak sosok yang ditujunya tengah sibuk didapur. Terlihat sedang memasak menyiapkan sarapan seperti biasa. Dengan pakaian yang seperti biasanya gadis itu pakai. Hanya kaus kebesaran dan jeans robek. Dengan rambut cokelatnya yang tergelung asal di puncak kepala. Dan satu hal yang membuat Dave terpaku.

Baru kali ini dia menyadari wajah berkilau Jane tanpa kacamata membingkai kedua netranya.

Bunyi dentang benda jatuh membuat Dave tersentak. Juga melihat Jane yang tampak terkejut di depan sana. Dengan tangan memegang wajan.

"Da-Dave?"

Dave memejamkan mata. Suara itu jelas yang dia dengar tadi malam, meskipun dia dalam keadaan mabuk. Suara yang sama.

"Jane--"

"Ah, ya!" potong Jane tertawa gugup seraya memungut spatula di lantai. "Sarapanmu sudah siap. Makanlah dulu sebelum pergi mandi." kata Jane memalingkan wajah dengan gugup.

Apa-apaan?

Dave mendengus tak sabar. Kakinya melangkah lebar. Menghampiri Jane dan menarik lengan gadis itu.

"Jane!"

Jane memejamkan mata. Namun kemudian mata itu kembali membuka meski menghindari kontak mata. Tersenyum tipis.

"I'll prepare your stuff." ucapnya menarik diri perlahan. Melepaskan diri dari tangan Dave.

Dave menarik napas, "You know what happened last night, Jane!" ucap Dave meninggikan nada. Membuat langkah Jane terhenti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pure Girl ( OnGoing-Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang