Chapter 19

190 8 2
                                    

***

Ashleen menggeliat dengan nikmat. Senyum terukir dibibirnya. Tidurnya sungguh lelap. Setelah sebulan kemarin waktu tidurnya terpangkas banyak karena padatnya jadwal fashion show VS.

Sebentar dahinya berkerut. Tangannya meraba-raba dada dan badannya. Matanya lalu membulat lebar, sontak bangun duduk di kasur.

Pintu kamar terbuka. Sean muncul membawa nampan dengan sepiring waffle lembut dan smoothies seledri. Minuman wajib bagi Ashleen. Wajah laki-laki itu terlihat cerah dan ceria.

"Morning, Sunshine... !" sapanya riang begitu melihat Ashleen sudah duduk termangu menatapnya.

Sean duduk disisi tempat tidur. Meletakkan nampan di samping mereka.

"How was your sleep, Honey?" ucap Sean mengelus pipi Ashleen.

Tapi reaksi Ashleen mengejutkannya. Gadis itu menangkap tangan Sean, meremasnya dengan gemas. Sampai Sean meringis.

"Hei, kenapa?!" pekik Sean kaget.

Mata Ashleen memicing.
"Kamu yang ganti bajuku?" tuduhnya. Dia terbangun dengan kamisol pendek, sementara gaunnya semalam sudah tidak tahu kemana.

Sean terdiam sejenak, melihat ekspresi Ashleen yang berkerut menatap curiga padanya. Dia lalu tersenyum miring, lalu mendekatkan wajahnya.

" Menurutmu?! " jawabnya santai.

Hembus napas Sean yang harum menerpa hidungnya, sontak membuat wajah Ashleen merona merah padam.

"Lalu apa?" tanya Ashleen lagi. Kali ini dengan ekspresi gugup.

Sean semakin mendekat. Mengecup bibir gadis itu singkat.

"Aku melihat kekasihku..." jawabnya kemudian dengan tatapan menggoda.

Wajah Ashleen semakin merona. Meski matanya melotot pada Sean.

Sean tertawa seraya cepat menghindar ketika sebuah bantal melayang ke arahnya.

"Jangan macam-macam, Sean!" jerit Ashleen gemas.

Sean terkekeh lalu kembali duduk merangkul pinggang Ashleen dari belakang.

"Marahmu membuatku bergairah, Sayang..." bisiknya didekat telinga gadis itu.

Ashleen terkikik geli karenanya. Meski wajahnya tampak masih berpura-pura marah.

"Apa yang kamu lakukan semalam?" kata Ashleen setengah menuduh. Diraihnya rahang Sean membuat wajah mereka berhadapan.

Sean menarik bibirnya ke bawah.
"Nothing! Kamu ngorok keras banget!" ujarnya datar.

Ashleen menarik telinga Sean gemas karenanya.

"Hei, hentikan! Telingaku bisa putus!" Sean mengaduh seraya mengusap telinganya yang memerah bekas jeweran Ashleen.

Ganti Ashleen tertawa senang. Wajahnya memerah merona dengan cantik. Sean yang sedang mengusap-usap telinganya pun ikut tersenyum melihat gadisnya tertawa riang.

" Kamu cantik, Sayang..." ujar Sean tersenyum.

Ashleen meredakan tawanya. Kedua tangannya terulur tanda minta pelukan. Sean langsung mendekat, menarik kepala gadis itu ke dadanya.

"What a beautifull morning..." ucap Ashleen menghela napas lega. Matanya terpejam dengan senyuman di bibirnya. Tangannya memeluk pinggang Sean dengan hangat. Kepalanya lalu mendongak.

"... With you beside of me..." lanjutnya dengan manja.

Sean tersenyum. Dikecupnya kening Ashleen.

Pure Girl ( OnGoing-Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang