Pure Girl ( OnGoing-Revisi )

Chapter 18

***

Ashleen menjauhkan headset dari telinga ketika satu jeritan melengking dari seberang sana.

eh, Kunti! Lo kebiasaan ye kalo gue ngomong pasti gak didengerin!

Casie dengan wajah cemberut memenuhi layar ponsel.

Ashleen nyengir. Kembali memasang benda kecil yang tersambung ke ponselnya itu ke telinganya.

"Abisnya ntar gendang telinga gue yang pecah..." ujar Ashleen lalu terkikik.

Casie mendengus.

Gimana fashion show-nya? Udah kelar?

Casie berpangku dagu.

Ashleen mengangguk sambil berjalan menuju balkon.
"Udah beres. Lagian kan gue cuma modelnya aja, kalo angel masih sibuk sana sini sekalipun roadshow kemarin udah beres..." tutur Ashleen. Dia duduk santai di ayunan.

Casie ber-oh dengan wajah terpana.

Trus lo nanti dipanggil lagi nggak? Lo keren loh pake beha sama cangcut doank...

Casie terkekeh seraya mengacungkan jempolnya.

Ashleen tergelak.
"Keren apanya ah! Kaki gue lecet sampe berdarah-darah ini..."

Casie tertawa keras.

Serius loh!
Coba kalo si Dave liat lo sekarang, bakal melotot tu matanya...!

Ashleen terdiam.

Ah, ya...Dave...

"Gue ketemu dia kemaren..." ungkap Ashleen pelan.

Sontak tawa Casie berhenti. Matanya melebar.

Hah? Serius? Sean tahu?

"Nggak lah!" potong Ashleen cepat.

Casie mengangguk-angguk.
Trus gimana? Ketemu dimana? Kok bisa? Apa kalian satu panggung? Kan VS bikin cangcut cewek doang! Masa dia ikutan juga?!

Ashleen meringis kesal. Gadis di layar ponselnya itu emang suka gak pake titik koma kalau bicara.

"Ish! Nggak lah masa! Ngaco lo!" dengus Ashleen.

Trus? Kok bisa ketemu?!

Ashleen terdiam sebentar.
"Nggak tahu tiba-tiba aja dia udah ada di belakang panggung nungguin gue..." ucap Ashleen agak ragu.

Mata Casie melebar.
Trus? Kalian ngobrol?

Ashleen mengangguk.
"Iya. Bentaran aja karena gue musti cepet pulang..."

Casie terdiam. Wajahnya meredup.
Perasaan lo gimana sama dia?

Ashleen sontak menatap Casie. Yang juga menatapnya menunggu jawaban.

Ashleen menggigit bibir.
"Udah nggak ada kayaknya...walopun gue sempet nangis..." tutur Ashleen tertunduk.

Mata Casie menyipit.
Kok nangis? Kenapa?

Ashleen mendenguskan napas panjangnya. Ia tercenung sebentar. Lalu menggerakkan bahu.

"Yah...walau gimana juga kan, dia pernah ikut andil dalam jalan hidup gue...gue kira wajar kalo gue kangen juga..."

Ashleen melirik Casie. Gadis itu tak merespon, matanya menatap ke arah lain.

"Tapi, gue udah gak ada rasa sama sekali sama dia! Cuma kangen biasa...kayak gue kangen sama lo gitu, Case...!" lanjut Ashleen meralat kembali kalimatnya.