Chapter 22

158 7 0
                                    

***

.
.
.

Ashleen menepuk jidatnya sendiri begitu tahu Sean menyewa satu lantai restoran Palace hari itu.

"I know you are the one of the most crazy rich in this country..." puji Ashleen mencium pipi Sean gemas. Laki-laki itu menarik bibirnya ke bawah dengan roman bangga.

"...tapi, haruskan kau menyewa satu lantai Palace hanya untuk makan malam?!!" lanjut Ashleen mendelik. Mata ambernya menatap sengit pada Sean.

Sean terkekeh, dia menggamit pinggang tunangannya itu, berjalan bersama menuju meja yang sudah disiapkan.

"You deserve the best, Honey..." kelit Sean seraya menarik kursi untuk Ashleen, gadis itu duduk seraya menghela napas lelah.

"..dan kau sangat cantik malam ini..." lanjut Sean mencium kepala Ashleen dari belakang.

Ashleen menggelengkan kepala gemas, tertawa kecil. Sean duduk di kursinya, memerintahkan pada pelayan menuangkan champaigne.

Tanpa bicara keduanya hanya saling bertatapan melempar senyum. Mencicipi sedikit minuman perayaan tersebut.

"For your 2,5 million dollar Fantasy Treasure Bra..." Sean mengacungkan gelas kristal ditangannya.

Ashleen tertawa seraya membalas mengangkat gelas kristalnya sendiri. Keduanya kembali minum sedikit demi sedikit.

"Cukup atau aku akan mabuk sebelum makan malam ini berakhir." kekeh Ashleen meletakkan gelasnya dengan hati-hati.

Sean ikut tertawa karenanya. Sebentar lalu suasana terasa hangat, alunan piano mengiringi dengan lembut. Sean meraih jemari Ashleen diatas meja. Tanpa berkata apapun, keduanya hanya saling menatap dengan senyuman.

"Kau pintar menciptakan suasana romantis, Mr.Connor..." gerutu Ashleen menahan senyum.

Sean kembali terkekeh seraya mengangguk.
"Aku ada hadiah kecil,..." ujarnya kemudian, seraya meraih sesuatu dibawah meja.

Ashleen tak henti menahan senyum karenanya. Ini makan malam kedua mereka, dan Sean selalu berhasil membuatnya tak berkutik dibawah suasana romantis seperti ini.

Mata amber Ashleen melebar melihat seutas kalung ditangan Sean. Dia tertawa.

"Kau selalu tahu seleraku, Mr.Connor..." gelaknya.

Sean tersenyum lebar. Dia lega melihat binar bahagia di mata Ashleen. Tanda gadis itu menyukai hadiahnya.

Sean berdiri, bergerak ke arah belakang Ashleen. Hendak memakaikan kalung berliontin mata kecil dengan berlian biru di salah satu sisinya. Ashleen menyibak sebelah rambutnya.

Ashleen menggigit bibir. Menahan napas merasakan jemari Sean menyentuh kulit lehernya. Dan jantungnya seakan tersengat ketika laki-laki itu tiba-tiba mendaratkan sebuah kecupan kecil disana.

"Thank you for being here with me tonight..." bisik Sean merdu.

Ashleen memejamkan mata merasakan jemari Sean turun perlahan menyusuri lengannya. Berakhir mendekap tubuhnya dengan erat.

"Dance with me?" pinta Sean serak.

Ashleen tersenyum, mengulurkan tangan menerima ajakan Sean.

Sean merengkuh pinggang Ashleen, sementara gadis itu mengalungkan kedua lengannya ke leher Sean. Keduanya bertatapan dalam diam, bergerak pelan dengan langkah teratur mengikuti irama alunan piano.

Sean mendekatkan wajahnya, menempelkan keningnya ke dahi Ashleen. Keduanya memejamkan mata menikmati suasana.

"I love you more than you know..." bisik Sean.

Pure Girl ( OnGoing-Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang