Chapter 3

977 29 4
                                    

***

Ashleen terbangun dari tidur karena Mr.Angus melompat ke punggungnya. Setelah semalaman menangis yang entah menangisi siapa. Dia tertidur setelah jam 2 dini hari.

"Hei, morning..." sapa Ashleen dengan mata masih terpejam.

Mr.Angus mengeong, tidak manja. Kali ini sepertinya kucing itu menginginkan Ashleen bangun.

"Hei, kenapa?" tanya Ashleen memutar tubuhnya sampai telentang. Menjulurkan tangan, Mr.Angus langsung menghampiri menggosokkan kepalanya. Dia tak berhenti mengeong.

Ashleen pun bangun. Tidak biasanya Mr.Angus seperti itu.

Melihat mommy-nya bangun, Mr.Angus melompat turun dari tempat tidur. Mengeong lagi menatap Ashleen. Sepertinya dia ingin Ashleen ikut dengannya.

Ashleen paham. Ia pun segera turun. Mr.Angus segera berlari keluar kamar, diikuti Ashleen.

Mr.Angus berlari ke belakang sofa, Ashleen mengikutinya. Mata Ashleen membelalak kaget melihat salah satu anak kucingnya berbaring. Ditunggui saudara-saudaranya yang lain. Mr.Angus pun segera duduk di samping tubuh anak kucing itu.

"Oh, Sayang...ada apa ini?" seru Ashleen khawatir. Ia mengecek kondisi anak kucing bernama Dexter itu.
Dexter mengeong pelan. Ia sulit bangun, Ashleen melihat ada yang janggal dengan kedua kaki belakang Dexter. Sepertinya dia lemas.

Ashleen segera mengangkat Dexter, memasukkannya ke dalam keranjang khusus. Mr.Angus dan anak-anak ikut berlari mengikuti Ashleen.

"Tunggu disini, Mr.Angus! Aku akan membawa Dexter ke klinik. Kau jaga yang lain, oke?" Ucap Ashleen menatap Mr.Angus.

Mr.Angus duduk patuh, menatap Ashleen lalu mengeong. Ketika seekor anak kucing masih berlari melewatinya, tangannya terulur menarik perut kucing kecil itu, seraya mengeong dengan suara berbeda.

Ashleen tertawa gemas.
"Good boy!" Ashleen mengelus kepala Mr.Angus dengan lembut.

Ashleen menyambar jaket hoodie-nya, memakai celana jogger dan sandal. Ia memeriksa ke dalam keranjang Dexter, kucing kecil itu tampak normal, hanya saja terus berbaring.

"Nanti kubawakan tuna!" seru Ashleen tersenyum melihat Mr.Angus duduk manis beserta anak-anak melihatnya kesana kemari.

Ashleen keluar dari apartemennya. Tak lupa menguncinya kembali. Ia langsung menuju lift.

Seorang laki-laki ikut masuk bersamanya ke dalam lift. Ashleen tak begitu mempedulikannya, ia hanya fokus ingin segera ke klinik hewan. Ia langsung menekan angka lantai lobi. Sesekali ia memeriksa Dexter di dalam keranjangnya.

"Hai..." sapa laki-laki itu.

Ashleen menoleh ragu. Siapa tahu itu bukan untuknya, tapi memang cuma mereka berdua yang di dalam lift.

"Ya?" jawab Ashleen singkat. Ia melirik wajah orang itu sekilas. Tampan muda bule dengan sedikit brewok. Dia memakai mantel lagi diluar jasnya.

"Apa yang kau bawa?" tanya orang itu lagi. Terdengar logat bulenya walau sekilas.

Ashleen menoleh sebentar. Orang itu tersenyum.
"Anak kucing." jawab Ashleen lagi.

"Mau dibawa kemana?". Orang itu tak menyerah. Bahasa indonesianya cukup fasih.

"Dia sakit." Ashleen menghela napas. Agak jengkel.

"Aku membuatmu kesal?"

Ya.

Ashleen tersenyum terpaksa. Tidak enak hati juga mengabaikan orang yang menyapanya duluan.
"Nggak..aku hanya khawatir..." kelit Ashleen.

"Thank,God.." Orang itu menggumam.

Pure Girl ( OnGoing-Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang