***
Miguel kembali tersenyum lebar melihat tawaran kerjasama dari Swarovski untuk Ashleen. Dan tebak, itu karena paparazzi berhasil mendapatkan foto Ashleen yang memakai kalung pemberian Sean itu. Paparazzi itu pastinya mendapatkan nominal yang sangat pantas untuk hasil jepretan kameranya. Terlebih, Ashleen bukan termasuk publik figur yang pelit berpose jika mendapati kamera tersorot padanya. Gadis itu seringnya melambai dan tersenyum ramah.
Menilik jadwal Ashleen yang padat, dia pikir masih bisa menyisipkan jadwal untuk pemotretan sebagai brand ambassador merek perhiasan ternama itu. Tentu Miguel masih punya hati untuk mengosongkan hari Sabtu dan Minggu untuk gadisnya beristirahat. Dia tidak mau jika nanti Sean menghancurkan gedung agensinya gara-gara tunangannya tidak punya waktu untuk istirahat.
Terdengar keriuhan dari luar ruangannya. Dia menghela napas gusar. Merutuki karyawannya yang hobi bergosip di tengah jam kerja. Gemas, Miguel segera membuka pintu hendak membentaki mereka disana. Tapi mulutnya hanya membuka, begitu mendapati gadis kesayangannya tengah tertawa riang dikerumuni orang-orang yang bergantian memberinya selamat.
Sejenak lalu mata ambernya tertuju ke arahnya seraya melambai riang.
"Miguel!" teriaknya.Spontan orang-orang merendahkan suaranya bergerak menuju kubikelnya masing-masing begitu melihat mata kejam bos mereka menyambar dari pintu ruangannya.
Miguel menyambut Ashleen dengan gembira. Dirangkulnya bahu gadis itu.
"Ayo masuk. Aku punya kabar bagus." ujar Miguel tak sabar seraya menarik tangan Ashleen.
Ashleen menurut. Masuk ke ruangan Miguel. Laki-laki berkacamata itu segera menutup pintu. Lalu mendudukkan Ashleen di sofa.
"Ada apa? Apa ada masalah, Miguel?" tanya Ashleen berkerut khawatir.
Miguel menggeleng.
"Masalah besar bagiku jika kau mengabaikannya, dan...berterimakasihlah pada tunanganmu yang posesif itu karena membelikanmu kalung cantik itu..." ujarnya memutar bola matanya dengan malas diakhir kalimat.Refleks Ashleen meraba kalung pemberian Sean dilehernya.
"Ini? Lalu...?" tanyanya polos.
Miguel menghela napas.
"Dengar, Sayang. Ada tawaran dari Swarovski sebagai brand ambassador mereka dan menawarkan satu tahun kontrak siap dengan bayaran berapapun yang kau minta."Seketika Ashleen ternganga. Matanya membulat menatap Miguel. Sedetik lalu dia tertawa. Seraya mengangguk tanda setuju. Sontak Miguel pun menjerit senang, dipeluknya Ashleen dengan gemas.
"Kau gadisku paling cemerlang tahun ini, Nona Crawford!" pekik Miguel tertawa.
"Aku harus berterimakasih pada Sean..." kata Ashleen terkekeh.
"Meski dia menyebalkan, tapi...ya..." ujar Miguel tersenyum lebar.
Miguel sejenak beranjak menuju pintu, berteriak memanggil asistennya. Ashleen tersenyum melihatnya. Manajernya itu memang terlihat cerewet dan menjengkelkan untuk karyawan. Sifat kritisnya selalu berhasil membuat orang yang baru mengenalnya merasa jengah.
"Oh, apa kau sudah siap untuk pertunjukkan Victoria minggu ini?" tanya Miguel kemudian.
Ashleen mengangguk.
"Kuharap kau bisa ikut dengan kami..." ucap Ashleen dengan nada memohon.Miguel menghela napas.
"Andai aku bisa..." keluh Miguel. "Tugasku disini cukup banyak, Dear...apalagi kita baru saja membuka casting untuk model baru..." lanjutnya penuh sesal. Biasanya memang dia selalu mendampingi Ashleen jika ada event besar seperti ini. Tapi kali ini dia benar-benar dibuat kewalahan dengan banyaknya pendaftaran dan tawaran kerjasama dari beberapa agensi kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pure Girl ( OnGoing-Revisi )
RomanceRank : #1 - kisses 15/06/2021 #2 - modelling 15/06/2021 #2 - mirandakerr 15/06/2021 #2 - codychristian 15/06/2021 #3 - victoriasecret 15/06/2021 #3 - kisses 03/08/2019 #5 - sean'opry 15/06/2021 #8 - newyork 15/06/2021 Cast : Miranda Kerr/Cody Christ...