venus dan bulan

13 1 0
                                    

Venus dan bulan tengah saling mesra. Mereka melepas rindu dengan saling bercerita tentang rasa saat mereka terpisah. Tak ada yang bisa mengganggu mereka. Dengan latar sang senja yang indah. Ada kebahagiaan yang tak mampu dijelaskan hinggap di benak mereka.

Venus bercerita tentang betapa ia merasa sepi. Ketika di ufuk timur fajar menyingsing. Namun tak ia jumpai bulan disana. Ia hanya menunggu hingga luput dan hilang oleh matahari. Tak ada rasa sepi yang lebih mencekik dari sepi hatinya saat tak ada bulan. Meski ia sedang berada di keramaian riuh rendah para bintang pun rasa sepi itu justru semakin pekat.

Bulan bercerita tentang betapa ia merasa rindu. Tatkala ia menjadi purnama. Menjadi terlihat hebat dan perkasa. Namun hatinya tercabik oleh ketiadaan venus disampingnya. Ia merasa lemah dan merasakan sedih yang teramat sangat. Venus tak tergantikan. Entah oleh bintang yang lebih terang atau lebih redup. Entah oleh komet ataupun meteor. Baginya, hanya ada satu venus. Dan tak akan ada lagi.

Dan hari ini mereka tengah bersama. Venus merasakan ramai dihatinya. Padahal di taman mereka sedang bersama hanya ada mereka berdua. Tak ada suara lain selain suara burung, angin dan gelak tawa mereka. Betapa venus bahagia hari ini. Tak ada rasa sepi yang mencekik. Hanya ramai yang menentramkan hatinya.

Namun bulan merasakan kerinduan yang berlipat. Entah kenapa. Kerinduan saat berjauhan sudah sangat hebat. Namun saat bertemu rindu itu justru menyeruak lebih hebat. Namun kerinduan itu terasa berbeda. Rindu ini menyesakkan namun membuatnya bahagia. Melihat venus tersenyum. Mendengar venus tertawa. Melihat mata venus yang berbinar melihatnya. Membuat bulan merasakan bahagia. Bahagia yang bahkan sebanding dengan panantiannya menahan rindu setahun ini.

Venus berharap ia bisa bersama dengan bulan selamanya. Bulan juga harapkan serupa. Namun langit selalu berkata "itu bukan takdir kalian" 

Pada akhirnya mereka kembali terpisah. Venus kembali tersiksa atas rasa sepi dari ketidakhadiran bulan. Bulan kembali sengsara menahan rindu dari bertemu venus. Tak ada yang bisa membuat mereka tak saling mencintai satu sama lain. Namun juga tak ada yang bisa membuat mereka bersama. Meski usaha keras telah mereka lakukan. Langit dan takdirnya tak bisa mengabulkan. 

Venus dan bulanpun saling pergi. Saling melambaikan tangan. Saling menangisi. Saling terluka. Entah kapan mereka bisa bersama lagi. Namun mereka selalu memastikan rasa mereka satu sama lain. Selalu sama. 

HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang