pulang

3 1 0
                                    

Ada kehampaan dalam diriku. Ketika langit beramgkat malam. Aku rasakan sepi yang menyesakkan. Seperti separuh dari diriku hilang. Tidak lagi kurasakan gejolak saat senja membakar langit. Dan tak ada lagi rasa takjub saat melihat bintang berhamburan. Bulan yang tersenyum manis juga tak membuatku menyunggingkan senyuman. 

Semua ini bermula sejak ia tiada. Sejak seseorang yang aku cintai sepenuh hati mati. Semesta merenggutnya tak bersisa. Meninggalkanku memeluk segala luka karenanya. Aku bertanya pada semua orang. Kenapa? 

Kenapa dia harus pergi. Kenapa saat aku menaruh seluruh hati ia justru hilang dan menyatu dengan bumi. Aku tak punya pilihan lain selain menerima segalanya. Merasakan sesaknya pedih. Menahan sengsaranya sepi. Menyenandungkan lagu lagu tentang kerinduan. Kerinduan yang tak pernah bisa hilang hingga kini.

Aku tertunduk lesu. Dihadapan nisannya yang masih baru. Dengan latar langit yang sendu. Aku berharap sekali lagi saja. Aku ingin mendengar suaranya. Sekedar mengucapkan selamat tinggal juga tidak apa. Aku ingin sekali lagi saja. Melihat wajahnya tersenyum di hadapanku. Biarkan aku melihatnya sekali lagi saja!

Tapi aku justru semakin tergugu. Terduduk menangisi semuanya. Semua kenangan tentang kami. Tentang waktu yang kami habiskan bersama. Tentang impian yang kami rajut bersama. Tentang hidup yang kami dambakan. Tapi semua tinggal kenangan, bahkan sebelum terwujudkan. 

Aku tak ingin lagi menangis. Tapi aku tak mampu bertahan dari semua rasa sakit yang menari di hati. Aku ingin berhenti berduka. Tapi tak ada yang bisa kulakukan. Kesedihan ini melahapku hidup hidup. Tanpa sempat aku mengelak dan mencoba melawan.

Langit telah gelap. Aku harus berhenti. Aku harus pulang. Aku harus melanjutkan hidup. Dengan atau tanpanya. Karena seberat apapun kesedihan dalam hatiku. Hidup harus berlanjut. Waktu akan membantu mengobati luka ini. Perlahan lahan. Semua yang terasa berat hari ini esok lusa akan menjadi lebih mudah. Tangisan hari ini yang menyesakkan siapapun yang melihat. Harus berubah menjadi senyuman. Aku harus pulang. Dan kembali menjadi kekasihnya meski ia telah hilang. 

HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang