"Ayah, aku boleh bertemu dengan Orochimaru?"
"Satsuki, sudah papa bilang—"
Sasuke menghentikan ucapannya ketika Naruto mengisyaratkan tangannya agar Sasuke diam.
"Orochimaru? Untuk apa, sayang?" tanya Naruto.
"Dulu Orochimaru adalah senseinya papa, 'kan? Aku ingin bisa jadi sehebat papa. Jadi aku ingin Orochimaru jadi senseiku juga." jelas Satsuki.
"Orochimaru adalah orang yang berbahaya, Satsuki."
"Papa sudah mengatakannya."
"Lalu kenapa kau tetap ingin menemuinya?"
Satsuki menunduk, "Semua orang di dalam rumah ini adalah orang-orang yang hebat." ucapnya kemudian.
Sedikitnya Naruto mengerti perasaan dan apa maksud Satsuki. Tapi kali ini Sasuke benar. Satsuki akan berada di posisi yang terlalu berbahaya jika harus dipercayakan pada Orochimaru.
"Ayah, kumohon..." kali ini Satsuki turun dari kursinya dan memohon dengan memegangi ujung baju Naruto.
Pipi Naruto memerah karena melihat tatapan imut putra bungsunya. Satsuki sangat mirip dengan Sasuke saat masih kecil. Ah~ Dia sangat menggemaskan...
Sasuke merasakan firasat buruk. Dari ekspresi Naruto yang seperti seorang pedofil itu dia tau apa yang akan dikatakan Naruto. Naruto pasti akan mengizinkan Satsuki. Sepertinya cara memohon Satsuki itu sudah seperti jurus andalannya yang akan selalu meluluhkan Naruto.
"Ahhh~ Mana bisa aku menolak keinginan putra manisku ini~" ucap Naruto seraya memeluk Satsuki dengan gemas.
Sudah Sasuke duga. Benarkan tebakannya?
"Yatta!"
"Tapi..."
"Tapi?"
Kegirangan Satsuki terhentikan oleh ucapan 'Tapi' dari Naruto. Kenapa, sih, setiap kebahagiaan selalu ada tapinya di belakang?
"Kau harus membuktikan bahwa dirimu layak untuk menjadi murid Orochimaru." lanjut Naruto.
"Bagaimana caranya aku membuktikan?"
"Tunjukkan keahlian taijutsu mu pada ayah."
"Hanya taijutsu?"
"Ya, hanya taijutsu. Tapi jika kau bisa ninjutsu itu juga akan lebih bagus. Tapi yang paling penting adalah buat ayah bisa mengakui taijutsumu untuk meyakinkan ayah agar mengirimmu menjadi murid Orochimaru."
Sebenarnya Sasuke tidak begitu faham sebenarnya apa maksud dari perkataan Naruto barusan. Tapi apa yang diucapkan Naruto itu memang penting untuk dasar dari seorang Shinobi, taijutsu. Satsuki harus bisa menguasai dasar-dasar itu dulu.
"Baiklah. Papa... Besok tolong ajari aku taijutsu sampai aku bisa menguasainya, ya?" pinta Satsuki pada Sasuke.
"Sayang... Jika besok tidak ada rencana mendadak, papa pasti bisa mengajarimu." jawab Naruto. Satsuki bertanya pada siapa, yang jawab siapa. Ah... Dasar Naruto.
Sasuke hanya diam. Naruto benar. Dia sangat tidak nyaman menggunakan tubuh ini. Dia ingin segera kembali ke tubuhnya sendiri. Dia sudah memutuskan. Bisa tidak bisa besok dia harus bisa kembali ke tubuhnya. Dia akan melakukan cara apapun. Besok dia akan kembali ke tempat interogasi. Setelah dia benar-benar kembali ke tubuhnya sendiri, barulah dia bisa melatih Satsuki lagi.
-
-
Skip
KAMU SEDANG MEMBACA
SON
FanfictionSequel dari "Perselingkuhan yg Hakiki". Kehidupan NaruSasu dg anak mereka