Chapter 13

1.7K 167 33
                                    

"Kak Boruto!"

Ceklek!

"Eh? Kakak! Buka pintunya!"

Satsuki menggedor-gedor pintu kamar mandi. Kenapa kakaknya itu mengunci pintunya, sih? Batin Satsuki.

"Ada apa?!"

Boruto menyahut dengan berteriak dari dalam kamar mandi.

"Kakak! Kenapa kakak mengunci pintunya?!"

"Geez... Kau mengganggu konsentrasiku, Satsuki! Pergilah!"

Deg!

"Kak Boruto... Mengusirku?"

Mata Satsuki berkaca-kaca. Dan disaat itulah Sarada datang.

"Satsuki? Kau kenapa?" tanya Sarada.

"Kak Boruto mengusirku..." adu Satsuki dengan mata yang berkaca-kaca.

"Nani?"

"Dia bilang aku mengganggu konsentrasinya." adu Satsuki lagi.

"Konsentrasi?" Sarada menghentikan ucapannya. Beberapa detik kemudian dia merasa mengerti apa maksud ucapan Satsuki. "Satsuki, kalau kak Boruto bilang begitu sebaiknya kau kembali ke kamar dan tidur." ucap Sarada kemudian.

"Eh? Kenapa?"

"Kau bilang kak Boruto berkata kau mengganggu konsentrasinya, 'kan? Kalau begitu sekarang biarkan kak Boruto berkonsentrasi di dalam kamar mandi."

"Kenapa kak Boruto butuh berkonsentrasi di dalam kamar mandi? Memangnya kak Boruto sedang melakukan apa?"

"Errr... Mungkin... Kak Boruto sedang buang air besar."

"Buang air besar butuh konsentrasi?"

"Ya, tentu saja."

Seraya mengajak Satsuki mengobrol Sarada membawa Satsuki kembali ke kamar adiknya itu. Sedangkan di kamar mandi Boruto sedang frustasi.

"Sial! Kenapa aku tidak bisa mengeluarkannya, ya?" kesal Boruto.

Ya, benar apa yang kalian pikirkan. Boruto butuh mengeluarkan sesuatu dari kebanggaannya. Sudah lama dia tidak melakukannya dan sekarang kenapa tidak keluar-keluar meskipun dia sudah mengocoknya selama kurang lebih 15 menit. Tangannya sudah pegal sekarang.

.

"Bolehkah aku menjilat punyamu?"
.

Deg!

Tiba-tiba Boruto teringat kejadian tadi siang. Dan ntah kenapa miliknya jadi bersemangat. Dia membayangkan wajah Satsuki saat mengatakan ingin menjilat miliknya.

"Ahhh... Satsuki..."

Boruto kembali mengocok miliknya dan tak lama pun keluar.

"Kusso..."

Boruto terlihat tidak senang. Ya, dia menyesal. Kenapa dan bagaimana bisa dia keluar dengan membayangkan wajah Satsuki? Adiknya sendiri.

.

.

.

~ SON ~

.

.

.

SONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang