Chapter 27

1.1K 97 4
                                    

"Sayang~"

Sasuke hanya terdiam ketika Naruto tiba-tiba memeluknya dari belakang. Sekarang dia berada di dapur, ini sudah waktunya menyiapkan makan malam. Dia baru saja mulai membersihkan bahan-bahan.

Naruto menghentikan gerak tangan Sasuke, "Sayang, malam ini kita makan di luar saja ya ^^" ucapnya kemudian sambil tersenyum.

Sasuke memutar tubuhnya menghadap Naruto, "Masakanku tidak enak?" tanyanya.

Naruto masih tetap tersenyum, "Bukan begitu maksudku, Sasuke. Aku tidak ada niat lain, kok. Hanya ingin makan diluar saja, bersama anak-anak juga." ucapnya kemudian.

"Hahhh..." Sasuke menghela nafas, "Pergilah bersama anak-anak. Aku tidak ikut." lanjutnya.

Naruto terdiam sejenak, "Kenapa?" tanyanya kemudian.

"Aku tidak begitu suka keramaian. Aku makan di rumah saja." balas Sasuke.

"Sayang... Aku tau, kok, kau tidak suka keramaian. Tapi ayolah, aku ingin sekali makan diluar bersamamu. Ya? Ya? Ya?"

"..."

.

.

.

~ SON ~

.

.

.

Singkat cerita akhirnya Naruto berhasil membujuk Sasuke untuk ikut makan malam di luar bersama Sarada, Satsuki, Boruto, dan juga Kawaki. Naruto memesan 2 meja. Meja untuk anak-anak dan satu lagi untuknya dan Sasuke. Meja mereka berdekatan, hanya ada kayu tipis yang membatasi sebagai sekat.

"Kenapa kita tidak bersama-sama dengan hokage dan Uchiha Sasuke?" tanya Kawaki.

"Apa masih perlu ditanyakan? Satsuki saja tau apa alasannya." sahut Boruto.

Satsuki mengangguk, "Mereka, 'kan, pasangan." ucapnya kemudian.

"Aku tau." Kawaki mengangguk, 'Apa ini rencana hokage untuk berbaikan dengan Uchiha Sasuke?' batinnya kemudian.

~~~

"Kau suka ini, 'kan? ^^"

Naruto memamerkan daging yang baru saja dibawakan pelayan untuk mereka. Daging sapi berkualitas tinggi bagian perut, kesukaan Sasuke. Setelahnya dia mulai membakarkannya untuk Sasuke di alat pemanggang yang sudah disediakan.

Dari tadi Sasuke hanya terdiam. Jujur dia masih badmood. Dia tidak suka berada di dekat Kawaki, meskipun anak itu ada di bilik lain.

"Sasuke, kenapa diam saja sejak tadi?"

"..."

Dari tadi Naruto terus bicara dengan berbagai macam topik. Tapi Sasuke selalu mengacuhkannya. Rasanya dia sudah hampir tidak punya topik pembicaraan lagi.

"Sayang, apa aku melakukan kesalahan?" tanya Naruto lagi.

"..."

"Maafkan aku..."

Naruto pindah ke samping Sasuke. Sebelumnya dia duduk berhadapan dengan isterinya itu di depan meja diantara mereka. Dia memepet Sasuke.

"Sayang, ada apa? Kenapa kesayanganku ini ngambek?"

Naruto mencubit pipi Sasuke main-main. Tak jarang dia juga menciuminya. Membuat Sasuke harus menghentikan aksi Naruto itu. Meskipun tempat mereka makan sekarang bisa dibilang tertutup, tetap saja ini adalah tempat umum. Sasuke takut ketahuan.

SONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang