Chapter 23

1.3K 120 23
                                    

Naruto membuka pintu kamar Satsuki. Pemandangan yang langsung dilihatnya adalah, anak sulungnya yang tengah memeluk anak bungsunya. Ah... Ternyata Boruto ada disini.

Naruto berjalan ke arah Satsuki. Dia mulai mengelus kepala Satsuki dengan lembut. Dia tidak berharap banyak. Sasuke sudah memberitahunya bahwa Satsuki dalam pengaruh obat tidur dan akan bangun hari ini. Ntah itu pagi ini ataupun siang ini. Tapi Naruto ingin membangunkan Satsuki sekarang.

"Satsuki..." Naruto mengguncang tubuh Satsuki dengan lembut.

"..."

Tidak ada respon. Satsuki tetap terdiam dengan mata terpejam.

"Ngh..."

Malah Boruto lah yang sekarang menggeliat dan bersiap bangun. Tak lama kemudian, Boruto sudah benar-benar membuka matanya.

"Ayah? Sedang apa ayah disini?" tanya Boruto.

"Seharusnya ayah yang bertanya seperti itu padamu, Boruto. Sedang apa kau di kamar Satsuki?" tanya Naruto balik.

"Kemarin aku hanya ingin melihat keadaan Satsuki. Lalu papa Sasuke bilang, jangan membangunkannya. Aku sangat mengkhawatirkannya. Jadi akhirnya aku menemaninya tidur disini." jelas Boruto.

Naruto tersenyum mendengar penjelasan putra sulungnya itu. Dia mengangkat tangannya dan mengelus kepala Boruto dengan sayang. Perlakuan Naruto itu sukses membuat pipi Boruto sedikit memerah. Pasalnya dia hampir tidak pernah diberi perhatian seperti ini oleh Naruto. Tapi sekarang Naruto tengah mengelus kepalanya. Itu benar-benar membuatnya merasa sangat senang.

"Biarkan Satsuki tidur sebentar lagi. Ayo kita turun untuk sarapan."

Ucapan Naruto itu membuat Boruto kembali setelah tenggelam dalam perasaan bahagianya untuk beberapa saat barusan.

"Kenapa kita tidak membangunkan Satsuki juga untuk sarapan bersama?" tanya Boruto.

Sebelum Naruto sempat menjawab pertanyaan Boruto, Satsuki mulai menggeliat. Tak lama kemudian dia terbangun. Tapi dia terlihat sedikit linglung.

"Satsuki, ohayo." sapa Boruto seraya tersenyum manis kepada Satsuki.

Satsuki terlihat masih belum tersadar sepenuhnya. Tatapannya kosong ke depan.

"Satsuki?"

"Sepertinya dia masih mengantuk, Boruto. Aku akan menggendongnya turun. Kau cuci muka dan turunlah." ucap Naruto seraya mengambil Satsuki ke dalam pelukannya. Setelah itu dia membawa Satsuki turun.

~~~

Sasuke melamun. Sambil melamun pipinya juga bersemu merah memikirkan hal yang barusan terjadi. Naruto... Argh!!!! Dia semakin malu hanya dengan memikirkannya saja.

"Papa Sasuke, selamat pagi."

Sasuke menoleh ke arah Boruto yang baru saja menyapanya. Di samping Boruto, ada Naruto yang tengah menggendong Satsuki.

"Selamat pagi, Boruto." jawab Sasuke. Tak lama setelah itu dia berjalan menghampiri Naruto.

"Sepertinya Satsuki masih mengantuk." jelas Naruto.

"Biarkan dia tidur dulu." sambung Sasuke seraya mengelus pipi putra bungsunya itu.

"Ayah... Papa..."

Perlahan Satsuki membuka matanya. Hingga matanya benar-benar sudah terbuka, dia duduk di samping Boruto yang sedang menunggu sarapannya.

"Kita sarapan apa hari ini?"

SONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang