Chapter 18

1.3K 124 6
                                    

Naruto dan Sasuke pergi menemui Ino dan Shikamaru. Kepala ahli interogasi dan ahli strategi.

"Ada apa kau meminta bertemu dengan kami berdua?" tanya Ino, membuka pembicaraan di antara mereka berempat.

Naruto dan Sasuke saling berpandangan. Setelah Naruto mengangguk, Sasuke segera menunjukkan apa yang ditemukannya di kamar Satsuki tadi.

.

.

.

~ SON ~

.

.

.

"Anak ini pasti sangat berharga, 'kan?" ucap Fudo, seorang lelaki bertubuh besar dan berotot dengan rambut hitam berantakan. Dia juga memiliki tanda segitiga di kedua pipinya.

"Begitulah." sahut Fuen, seorang wanita berambut panjang lurus berwarna coklat gelap. Dia memiliki mata biru dan juga mengenakan kalung yang menempel di lehernya.

Fudo dan Fuen adalah dua rekan Fuuka.

"Kalau begitu kita tidak bisa memberikannya lagi kepada orang tuanya, 'kan? Hahahaha." ucap Fudo lagi dengan tawa di akhirnya.

"Pertukaran ini hanyalah siasat. Kita tidak akan mengembalikan putra Hokage."

"Seperti biasa kau selalu memiliki pikiran yang licik, Fuen."

Fuen hanya tersenyum. Dia memperhatikan putra bungsu nanadaime hokage yang masih terlelap. Dia mengelus surai hitamnya yang indah.

"Anak itu sangat manis. Iya, 'kan?"

"Ya, kau benar. Dia sama sekali tidak mirip dengan bocah itu."

"Bocah yang kau maksud itu, sekarang dia sudah menjadi hokage."

"Hm. Aku tau."

"Pasti sekarang dia sedang panik mengetahui putranya diculik."

"Itu sudah pasti."

Fuen berhenti mengelus surai hitam Satsuki. Dia berjalan ke sebuah meja dan mulai melihat kertas yang sepertinya itu adalah kertas rancangan jebakan untuk nanadaime hokage. Ya, benar. Rancangan jebakan itu dibuat sendiri oleh Fuen.

-

-

Skip

-

-

Dari tadi Fuen memperhatikan kertasnya yang lebih mirip sebuah peta itu. Sedangkan Fudo dimintanya untuk menjaga Satsuki. Dari peta buatannya, dia bisa melihat segalanya. Kedua sudut bibirnya terangkat ketika melihat orang yang ditunggunya akhirnya datang juga.

Sementara itu di tempat lain, Naruto dan Sasuke berjalan mengiringi Fuuka untuk pertukaran. Mereka semua berjalan dalam diam, tapi perasaan Naruto dan Sasuke saling terhubung. Tanpa bicara pun Naruto dan Sasuke tau mereka berdua sama-sama memikirkan keselamatan Satsuki.

Tentu Fuuka tidak akan menyia-nyiakan kelengahan Naruto dan Sasuke. Melihat pola dari tanah jalanan yang dilewatinya, Fuuka tau sekarang dia dan Naruto juga Sasuke sudah memasuki jebakan buatan Fuen. Ketika melihat sedikit retakan di tanah, Fuuka langsung melompat dan berlari menjauh dari Naruto dan Sasuke.

SONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang