Jaemin, The Dream Blesser [Book 3] ✓

3. Another World That Exists

"Yo, kita ketemu lagi."

Panggil laki-laki muda yang wajahnya mirip denganku. Sebelum tidur, aku menaruh sehelai rambut lelaki tua tadi di atas kepala. Saat mulai terlelap, dua telingaku mendengar hembusan angin yang kencang. Mata ku buka, hal yang pertama terlihat adalah langit yang tidak terlalu gelap. Aku bangun dan menyadari kalau aku ada di tempat seperti kemarin.

Aku bangkit dan membersihkan badan dari pasir-pasir saat pria muda ini berdiri di depanku.

"Kamu 'kan laki-laki yang kemarin siang di mimpiku."

"Dan yang tadi siang kamu kunjungi di gudang."

Aku diam dulu, mencerna apa yang dikatakan laki-laki ini.

"Kamu tidak mengenaliku, Jaemin?"

"Tidak, aku tidak mengenalmu dan kenapa kamu tahu namaku?"

"Aku adalah Kang Minhee, laki-laki tua yang kau datangi tadi."

"Tidak mungkin!"

"Sudah ku bilang kalau percaya padaku."

"Tunggu-tunggu, kau adalah Minhee versi muda?"

"Benar."

Aku menyerngitkan dahi, menggaruk kepala karena bingung. Aku sungguh tidak percaya dengan hal ini.

"Apa kamu ada pertanyaan?"
Tawarnya.

"Banyak! Banyak sekali. Jelaskan padaku dari awal sampai akhir."

"Tapi, kalau aku jelaskan apa kamu percaya dengan dunia mimpi?"

"Dengar, ini sulit ku percaya. Tapi kalau ini memang dunia mimpi, kenapa aku bisa disini? Apa semua orang tiba di gurun pasir ini saat tidur?"

"Kamu percaya apa tidak?"

"Ya. Ku rasa."

"Baiklah, agar makin percaya, akan ku jelaskan semuanya tentang dunia lain yang ada."

Minhee yang wajahnya muda melebarkan tangan.

"Pertama, tempat ini. Gurun pasir ini bernama Surearium, bagian dari tempat penting di dunia mimpi."

"Bernama apa?"

"Surearium."

"Susah banget. Lalu?"

"Lalu, dalam dunia mimpi, ada orang-orang terpilih yang dipercaya untuk memiliki kekuatan mimpi. Mereka disebut Dreamer."

"Jadi, kamu salah satu dari Dreamer itu?"

"Bukan cuma aku, Jaemin, tapi kita."

"Aku juga?!"

"Ya, kau dan aku dipercaya untuk memiliki kekuatan mimpi bernama Penakdir Mimpi."

"Tapi, aku tidak merasa punya kekuatan mimpi."