25. Things We Can't Explain

8 4 0
                                    

"Kenapa kalian menyembunyikan ini dariku, Paman? Tante?"

Dua figur orang tua yang telah merawatku sejak 7 tahun lalu tak berkutik usai ku jelaskan kalau aku telah bertemu dengan pria bertopi fedora yang ternyata Ayah kandungku. Jadi selama ini Baekgyeol adalah Ayah angkatku. Ibu dan Tante Kang sukses menyembunyikanku dari Ayah kandung.

"Hangyul, maaf, aku sebenarnya ingin memberitahumu, tapi Tantemu tidak membolehkan."

Tutur Paman Kang tampak menyesal. Begitupula dengan raut wajah Tante Kang.

"Paman, Tante, aku tidak marah. Aku cuma ingin tahu kenapa pria itu membahasku saat ke rumah ini."

"Jadi, kamu benar-benar mendengarkan mama dan papa waktu itu, Hangyul."
Balas Hyewon yang duduk di sebelahku.

"Tentu saja. Aku penasaran siapa sosok pria bertopi itu."

"Maafkan aku, Hangyul."

"Tidak apa, Tante. Sekarang aku mengerti semuanya. Ayah kandungku sudah menjelaskan tentang Ibu dan suaminya, kenapa dia meninggalkan Ibu, sampai aku dipertemukan dengan anaknya yang sekarang."

Aku menghela napas lega. Tentunya aku tidak akan beritahu Hyewon kalau Jaemin adalah adikku. Akan jadi hal mengerikan kalau Hyewon tahu. Mengingat Jaemin selalu menggoda Hyewon tiap ke kafe Unelma. Namun, Tante Kang jelas-jelas merasa bersalah. Daripada makin larut dalam suasana canggung, aku akhiri saja.

"Terima kasih untuk apa yang telah kalian berikan padaku, Paman, Tante. Mulai sekarang, aku akan diberi jatah uang jajan oleh Ayah. Sekali lagi terima kasih atas kebaikan kalian. Selamat malam."

Aku bangkit. Putar badan ke kanan lalu jalan ke pintu keluar. Hah, malam ini sungguh aneh. Ditambah lagi, tangan kananku terus kedutan.

"Hangyul!"
Hyewon mengejarku yang baru sampai di tengah jalan. Padahal rumahku tinggal 6 langkah lagi. Sekarang, kami berdiri tepat di tengah jalan.

"Ada apa, Hyewon?"

"Maafkan aku juga, Hangyul. Aku tidak menjelaskan padamu waktu itu."

"Sudahlah, lagipula aku sudah mengerti siapa laki-laki bertopi fedora itu. Pulang dan tidur sana, besok kamu kuliah."

"Besok aku libur."

"Oh, iya ya. Ya sudahlah, sampai jumpa lagi."

Aku lambaikan tangan dan masuk dalam rumah. Waktunya masuk ke dunia mimpi.

#####
***

Leika adalah tempat dimana aku muncul ketika tidur. Di ruangan yang penuh pigora kosong ini ditinggali tiga orang, aku, nenek, dan Minju. Tiap kali bertemu Minju di dunia mimpi, pakaiannya selalu mewah dan penuh nuansa putih. Dress kali ini sangat cantik dan cocok untuknya.

 Dress kali ini sangat cantik dan cocok untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, Yuri."
Sapanya seperti biasa.

"Halo, Minju. Eh, antar aku ke Surearium dong."

Jaemin, The Dream Blesser [Book 3] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang